Pentingnya Inventory Restocking dalam Berbisnis

Pentingnya Inventory Restocking dalam Berbisnis Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Pentingnya Inventory Restocking dalam Berbisnis Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Dalam membangun bisnis, terutama yang berbentuk produk fisik, stok menjadi hal penting yang tidak boleh disepelekan, Be-emers. Kamu harus memperhatikan jumlah stok produk yang kamu miliki untuk menghindari overstocking atau bahkan kekosongan stock.

Oleh karena itu, sebagai pemilik usaha, kamu harus melakukan inventory restocking dengan baik. Lalu, apa sih sebenarnya inventory restocking?
 

Pengertian Inventory Restocking

Menurut ShipBob, inventory restocking mengacu pada proses penyetokan produk perusahaan pada waktu yang tepat dan juga tempat yang tepat berdasarkan permintaan konsumen dan proyeksi penjualan.

Jika dilakukan dengan baik dan benar, inventory restocking dapat membantu kamu lebih optimal dalam mengatur stok penjualan tanpa harus mengalami kerugian yang dapat berasal dari kelebihan stok, stok mati, hingga masalah inventaris lainnya.
 

Dampak Inventory Restocking yang Buruk

Be-emers, kalau kamu tidak bisa mengelola stok produk pada bisnismu dengan baik, kamu bisa mengalami kerugian, lho! Kegagalan pengendalian stok produk perusahaan akan berdampak pada biaya logistik yang meningkat, hingga kehilangan penjualan.
 

Kehabisan Persediaan (Out of Stock)

Ketika kamu terlambat menyediakan inventaris atau stok pada waktu yang tepat, kamu akan berhadapan dengan masalah stok yang habis.

Seringkali dianggap sepele, padahal kehabisan stok produk yang dijual bisa membuat kamu kehilangan pelanggan, pesanan yang dibatalkan, hingga konsumen yang memberikan review atau ulasan negatif tentang produk yang ditawarkan.


Kamu juga tidak boleh luput untuk mempertimbangkan masalah supply chain atau rantai pasok, apalagi jika bahan baku yang kamu butuhkan berasal dari luar negeri, Be-emers.

Nah, untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa menghitung berapa banyak stok yang dibutuhkan untuk disimpan untuk menjadi cadangan saat terjadinya lonjakan demand, dengan rumus:

Safety Stock:
(Penggunaan Harian Maksimum x Waktu Tunggu Maksimum) - (Penggunaan Harian Rata-Rata x Waktu Tunggu Rata-Rata) = Jumlah Stok Aman

 

Kelebihan Persedian (Overstocking Inventory)

Be-emers tau nggak sih, terlalu banyak menimbun stok juga bukanlah hal yang baik, lho. Meskipun terkesan dapat memenuhi setiap permintaan yang akan datang dengan aman, justru hal tersebut bisa memotong margin keuntungan yang akan kamu dapatkan!

Hal tersebut disebabkan dari anggaran biayamu yang akan terkuras lebih banyak untuk penyimpanan inventaris, atau bahkan biaya produksi yang sia-sia karena produknya telah kadaluarsa.

Nah, jadi udah tau dong pentingnya mengatur inventaris stok bisnismu, Be-emers?