Apa Itu Hedonisme dan Kenapa Mahasiswa Identik dengan Ini?

Hedonisme Menutup Mata Mahasiswa (Sumber Gambar: Shutterstock)

Hedonisme Menutup Mata Mahasiswa (Sumber Gambar: Shutterstock)

Like

Hedonisme dan mahasiswa, keduanya seakan menjadi dua hal yang tak dapat dipisahkan. Hampir selalu ketika membicarakan mahasiswa, pikiran kita akan langsung tertuju pada image hedonisme yang melekat pada mereka. Tapi, apa sebenarnya yang membuat hedonisme identik dengan perilaku mahasiswa?

Hedonisme berasal dari bahasa Yunani, hedone, yang berarti kesenangan atau kenikmatan. Konsep ini mengajarkan bahwa kepuasan diri dan nikmati hidup di dunia adalah hal yang paling penting, terlepas dari segala hal lain.

Dalam dunia modern, hedonisme seringkali diartikan sebagai gaya hidup yang cenderung hedonistik, yaitu seseorang yang senantiasa berusaha mencari kepuasan dan kesenangan di dalam hidup.

Mahasiswa, di sisi lain, adalah kelompok sosial yang masih dalam tahap belajar di perguruan tinggi. Mereka seringkali dipandang sebagai orang-orang yang punya segudang kebebasan dan kesempatan untuk mengeksplorasi diri. Karena itulah, mahasiswa sering diidentikkan dengan hedonisme.
 

Gaya Hidup Hedon Mahasiswa


Banyak faktor yang menyebabkan mahasiswa cenderung memilih gaya hidup hedonistik. Pertama, adalah masa muda yang penuh gairah dan semangat. Sebagai makhluk sosial yang masih dalam proses pencarian identitas, mahasiswa kerap kali ingin mengeksplorasi berbagai hal yang baru dan mengasah kemampuan di segala bidang, termasuk di dalam urusan kehidupan sosial.


Mereka ingin merasakan semua hal yang mereka anggap penting, seperti kebebasan, perasaan euforia, serta adrenalin tinggi yang mereka dapatkan dari kegiatan yang mereka lakukan. Hal ini bisa jadi salah satu alasan mengapa mahasiswa seringkali terlihat hedonistik.

Baca Juga: Sustainable Finance untuk Inovasi Mahasiswa, Gimana Caranya?

Kedua, adalah lingkungan perguruan tinggi yang cenderung memperbolehkan perilaku hedonistik. Sebagai bagian dari upaya menemukan jati diri, mahasiswa cenderung mencari lingkungan yang bisa memfasilitasi eksplorasi mereka.

Kebanyakan perguruan tinggi menyediakan berbagai fasilitas yang memungkinkan mahasiswa mengeksplorasi minat dan bakat mereka, seperti fasilitas olahraga, kegiatan ekstrakurikuler, serta klub-klub yang memperbolehkan mereka berkumpul dengan sesama mahasiswa yang berbagi minat yang sama.

Terakhir, adalah beban tugas yang mendorong mahasiswa untuk mencari cara untuk melepaskan stress. Mahasiswa sering kali diberikan tugas-tugas yang padat dan sulit, termasuk deadline yang ketat dan ujian yang menguras tenaga.

Sebagai cara untuk melepaskan stress, mahasiswa seringkali mencari aktivitas yang bisa membuat mereka merasa lebih rileks dan bahagia. Ini bisa termasuk pergi ke pesta, mengikuti konser musik, atau bahkan melakukan perjalanan singkat.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua mahasiswa memiliki perilaku hedonistik yang sama. Setiap individu tentunya memiliki karakter dan gaya hidup yang berbeda-beda.

Ada yang memilih untuk fokus pada akademik dan pengembangan diri tanpa terpengaruh oleh gaya hidup hedonistik yang lazim di kalangan mahasiswa.

Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa gaya hidup hedonistik yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mahasiswa.

Misalnya, kecanduan alkohol, narkoba, atau seks bebas bisa membahayakan kesehatan mahasiswa dan membuat mereka terjebak dalam lingkaran kecanduan yang sulit ditinggalkan.

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menemukan keseimbangan antara kegiatan akademik dan aktivitas sosial. Mahasiswa bisa tetap mengeksplorasi diri dan mencari kebahagiaan tanpa harus terjebak dalam perilaku hedonistik yang berlebihan.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memilih aktivitas yang positif dan bermanfaat, seperti belajar bahasa asing, mengikuti komunitas sosial, atau melakukan relawan di daerah sekitar.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa IPB Telah Terjerat, Ini Tips Terhindar Pinjol Ilegal!

Kesimpulannya, hedonisme memang seringkali identik dengan perilaku mahasiswa. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua mahasiswa memiliki perilaku yang sama.

Hedonisme bisa menjadi cara yang baik untuk mengeksplorasi dan menemukan kebahagiaan di dalam hidup, asalkan dilakukan dengan bijak dan seimbang. Jangan biarkan gaya hidup hedonistik menghalangi kesuksesan dan kesehatanmu sebagai mahasiswa.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.