Pemotor Lawan Arus Tertabrak Truk, Ini Pentingnya Disiplin Berkendara!

Beberapa hari ini ramai berita bahwa ada pemotor yang melawan arus dan tertabrak truk. Tidak hanya satu, tapi tujuh pengendara motor ini luka-luka. Kalau begini siapa yang salah?

Apa sih sebenarnya arti disipilin? Disiplin adalah tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. 

Disiplin dikaitkan bukan hanya untuk di rumah saja, tetapi juga di masyarakat, di jalan, di tempat umum dan berbagai instasi, serta pekerjaan.

Tata tertib atau ketaatan terhadap peraturan itu dilakukan secara konsisten dalam menghormati  suatu sistem agar kita sebagai masyarakat dapat bekerja, berinteraksi sesuai dengan norma, dan prosedur yang ada.   

Pastinya ini juga termasuk disiplin dalam berlalu lintas. Sayangnya, hari Senin tanggal 21 Agustus yang lalu ada 7 pengendara motor yang melawan arah di Jalan Raya Lenteng Agung, depan Halte Wijaya Kusuma tertabrak oleh truk.

Kronologi Kecelakaan Pengendara Motor Lawan Arah

Kronologi dari kecelakaan itu, supir truk yang sedang melintas di Jalan Lenteng Agung Jakarta Selatan menuju ke Depok, tiba-tiba kendarannya disalip oleh sebuah mobil yang sangat kencang. 

Supir kaget dan perhatian tertuju epada mobil yang menyalipnya. Tanpa diduga, pada saat yang bersamaan ada motor dari arah yang berlawan di jalan yang bukan semestinya. Total motor yang terkena kecelakaan ada 7 tetapi 3 diantaranya kabur karena merasa bersalah.

Untuk keempat korban yang menderita luka-luka segera dilarikan di rumah sakit. Namun, jelas bahwa keempat korban ini tidak akan mendapatkan santunan untuk perawatan dari Jasa Raharja. 

Polisi dan Jasa Raharja akan memperoleh kepastian siapa yang salah dan jika terbukti yang salah pemotor, maka dipastikan mereka tidak akan mendapatkan santunan, bahkan menurut polisi premotor yang melawan arah itu akan dijerat pidana.

Hukuman pengendara motor yang melawan arus sesuai Pasal 310 Ayat 2 terancam penjara 1 tahun dan jika terbukti dia memang bersalah maka premotor harus membayar denda materil.

Tidak Kapok, Pemotor Lain Lawan Arus

Namun, besoknya ternyata pemotor lain melakukan hal yang sama yaitu melawan arus. Alasan mereka  melawan arus karena tidak mau memutar terlalu jauh.

Jika harus putar terlalu jauh, waktunya makin lama. Ada pula pemotor yang melawan arus yang mengatakan bahwa dia ikut-ikutan karena di depannya melanggar, saya juga ikut. Bagi mereka, kepentingan diri sendiri lebih penting dari kepentingan bersama.

Kepentingan sendiri yang seharusnya tidak dilakukan karena jika mereka terus melawan arus dan terjadi kecelakaan, justru akan membahayakan keselamatan jiwa mereka. 

Ada lagi yang menganggap bahwa jika tidak ada polisi, tidak perlu memutar dan lebih baik melawan arus saja. Toh tidak ada sanksi untuk melawan arus.  Polisi dianggap kurang dalam pengawasan dan sanksi yang tidak ketat.

Taruhan keselamatan diri dan nyawa tidak pernah terpikirkan oleh mereka. Sulit sekali untuk memberikan edukasi bagi para pemotor yang melawan arus.

Bagaimana solusinya agar mereka bisa disiplin?

Hal yang pertama dilakukan oleh polisi adalah tilang elektronik (ETLE) yang akan dipasang di sekitar tempat kejadian terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Selain itu akan diadakan pengawasan bagi pengendara nakal yang melawan arus dengan ETLE portable.
Di tempat lain ada 18 titik yang juga rawan untuk melawan arus, akan diadakan sosialisasi dan penggunaan ETLE mobile, mulai hari Selasa, terutama di jam sibuk, di sepanjang jalur itu.

Setelah adanya pemasangan alat ETLE mobile, diharapkan penegakkan hukum lebih maksimal sehingga tidak ada lagi pelanggar motor lawan arus.

Be-emers jangan jadi pengendara yang melawan arus ya!

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.