Beli Gadget Baru Demi Lifestyle? Duh, Ini Hedonisme yang Perlu Dihindari!

Nah, membeli iphone terbaru ini termasuk hedon enggak ya? (Foto: Grid.ID)

12
Likes

Ketika menonton video peluncuran tablet Huawei MatePad 11 2023 dan Apple 15 yang begitu berjubel peminatnya, rasanya kok mudah banget ya tiap kali muncul gadget baru dari langsung diserbu banyak peminat.

Pertanyaan besar di benak saya, apakah alasan orang sangat antusias memiliki suatu produk? Apakah mereka tidak mau ketinggalan tren masa kini atau memang itu merupakan kebutuhan mendesak yang harus dimiliki?

Nah salah satu alasan orang antusias membeli produk adalah tidak mau ketinggalan zaman. Banyak yang berpikir orang lain punya gadget baru, saya juga harus punya juga. Apa kata orang kalau saya tidak punya.

Padahal gadget yang dimiliki masih berfungsi dengan baik dan tidak ada kendala ataupun kerusakan. Bahkan ada yang baru saja dibeli .

Persepsi untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain demi harga diri adalah salah satu dari bentuk hedonisme. Yuk, kita bahas lebih lanjut soal hedonisme.

Apa sih hedonisme itu?

Hedonisme adalah ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Ada 3 aliran pemikiran dalam hedonisme.

Kita sudah mengetahui dengan sadar bahwa gaya hidup hedon itu semata-mata untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan belaka, berperilaku konsumtif, egois, sombong, dan tidak pernah puas.

Baca Juga: Apakah Kamu Terjebak Hedonic Treadmill? Coba Saran Berikut!

Nah selain itu gaya hedon yang merugikan diri sendiri adalah tawaran dari produk barang konsumerisme yang mahal harganya tapi tak sesuai dengan kantong atau pendapatan kita.

Ayo kita bahas sedikit, harga iPhone 15 (varian 128 GB) yang dijual dibanderol dengan harga sekitar 799 dolar AS atau sekitar Rp12,26 juta.

Sedangkan iPhone 15 Pro dijual sebesar Rp15,3 juta untuk varian 128GB. Lalu untuk Huwaei Mate 60 Pro dibanderol sekitar 6999 Yuan atau sekitar Rp14 juta.

Jika kita masih punya iPhone 14, maka Apple berikan tawaran menarik untuk tukar dengan ponsel baru dengan diskon lebih dari 15 persen.

Sayangnya, kita tak berpikir lebih jauh bahwa tawaran itu selain menarik tapi juga mengundang dana yang tidak sedikit untuk mengeluarkan dana yang tak dianggarkan.

Beberapa kasus bahkan tawaran ini menimbulkan masalah baru karena milenial yang tertarik dengan program ini langsung berpikir untuk mengambil pinjaman online untuk pembelian gadget baru.

Demi gadget baru kita melibatkan diri dalam hutang yang tak sepadan dengan hasilnya dan tidak sesuai dengan anggaran dari pendapatan kita.

Bagaimana mengatasi hedonisme yang tepat?

1.Mindset

Mindset hedonisme adalah konsumerisme. Gantilah dengan sesuatu yang produktif. Kita membeli barang untuk sesuatu yang produktif. Apakah gadget baru benar untuk pekerjaan dan mampu menghasilkan uang?

Baca Juga: Jangan Hedon! Ini Cara Kelola Kartu Kredit Milenial dan Gen Z

2.Rencana keuangan

Jangan pernah membeli barang yang tidak dianggarkan. Iming-iming yang sering meruntuhkan keinginan harus dilawan. Belajar untuk mengingatkan diri sendiri apakah beli barang itu keinginan atau kebutuhan?

3. Self Reward

Self reward di sini bukan berarti saya telah bekerja keras, saya bisa beli gadget mahal, toh uang ini adalah uang saya sendiri.

Self reward yang benar adalah kita punya kemampuan untuk menyenangkan diri sendiri bukan sesuatu yang memuaskan diri dengan benda.

4. Kartu kredit atau pinjaman online

Jangan pernah terjebak untuk membeli gadget dengan pinjaman online apabila pembayaran angsuran dan bunga tidak sesuai dengan kemampuan

5. Arti hidup

Hidup adalah untuk bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Tidak untuk memuaskan diri dengan gaya hidup hedon.

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.