Sebelum Jadi Digital Nomad, Pertimbangkan Hal-Hal Berikut!

Digital nomad pasti berpindah-pindah (Foto: Canva)

Digital nomad pasti berpindah-pindah (Foto: Canva)

Like

Istilah digital nomad sudah populer sejak beberapa tahun yang lalu, bahkan sebelum pandemi COVID-19. Pasca pandemi istilah ini mulai populer kembali bahkan lebih dari sebelumnya.

Budaya kerja yang berubah ke work from home atau WFA dan bahkan work from anywhere atau WFA membuat orang bisa berpindah-pindah tempat namun tetap mendapatkan uang untuk hidup.

Ada yang bekerja sambil liburan di Bali, ada yang bekerja sambil memasak di dapur, ataupun bekerja saat sedang dalam perjalanan.

Saat orang-orang sudah merasakan bagaimana rasanya bekerja dari mana saja, banyak yang akhirnya memilih untuk tidak bekerja menetap saja di kantor. Mereka akhirnya mencari pekerjaan yang memperbolehkan bekerja dari mana saja terus.

Mereka bekerja secara online melalui gadget yang dibawa setiap hari. Inilah yang disebut digital nomad. Banyak sekali cerita orang-orang yang menjadi digital nomad.


Kebanyakan, mereka bekerja secara freelance dan berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain dari satu negara ke negara lain. 

Hal itulah yang membuat orang ingin menjadi digital nomad, karena bisa berkeliling dunia mencari pengalaman baru tapi tetap ada pemasukan bahkan bisa lebih dari orang yang bekerja formal di kantor.

Tapi, sebelum jadi digital nomad ada baiknya kamu mempertimbangkan hal-hal berikut.


Mau Jadi Digital Nomad? Pertimbangkan Hal Berikut!


1. Penghasilan


Dalam bayangan kamu mungkin menjadi digital nomad akan mendapat income yang besar. Itu tidak sepenuhnya salah. Tapi kamu juga harus ingat bahwa kamu tidak akan mendapatkan gaji tiap bulan.

Income besar mungkin saja bisa masuk ke rekening bulan ini dan baru ada lagi tiga bulan setelahnya. Sisanya income yang jumlahnya kecil. Jadi kamu harus bisa mengatur keuanganmu.


2. Rutinitas


Jika kamu orang yang terbiasa pada rencana dan rutinitas, maka bisa jadi digital nomad tidak cocok untukmu. Ini karena menjadi digital nomad serba dadakan.

Kamu akan berpindah kota atau negara secara cepat dan terus menerus. Meskipun terdengar menyenangkan, ini bisa melelahkan mental dan fisik juga. Kamu tidak bisa memiliki hidup yang stabil.


3. Pajak dan Visa


Kalau kamu mau menjadi digital nomad yang berpindah-pindah negara, peraturan di setiap negara yang kamu singgahi harus diperhatikan. Setiap negara memiliki aturan yang berbeda soal turis dan pendatang.

Ada beberapa negara yang menerapkan visa khusus untuk digital nomad dan itu disertai pajak. Ada juga pajak yang harus dibayarkan oleh orang yang tinggal di negara tersebut.

Belum lagi jika visa kamu habis, maka kamu harus keluar dulu dari negara tersebut dan apply visa yang baru.


4. Teman


Menjadi digital nomad membuat kamu harus berpindah-pindah tempat. Sisi baiknya kamu akan bertemu banyak orang baru dan menambah kenalan. Sisi buruknya kamu akan kehilangan teman-teman yang sudah mengenal kamu secara baik.

Kamu akan jauh dari keluarga, sahabat, teman curhat, dan lainnya. Ini bisa membuat kamu kesepian dan merasa sendiri. Apalagi berada jauh dari rumah.

Kalau sudah mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan digital nomad di atas dan semakin mantap untuk menjadi digital nomad, tandanya kamu harus mulai Be-emers!

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.