Seruan Boikot di Mana-Mana, Efektif Enggak Ya?

Instagram Bisnis Muda

Instagram Bisnis Muda

Like

Memanasnya konflik Palestina-Israel memicu aksi bela Palestina berupa pemboikotan produk yang mendukung Israel. Ternyata, gerakan pemboikotan seperti ini sudah dimulai sejak tahun 2005.

Gerakannya bernama BDS (Boycott, Divestment, dan Sanctions). Aksi BDS bertujuan untuk menekan Israel, khususnya dari segi ekonomi dan politik.

Gerakan ini tak hanya melakukan pemboikotan terhadap ekonomi dan budaya Israel. Tapi juga mengupayakan divestasi dan juga sanksi untuk menekan pemerintah Israel agar patuh terhadap hukum internasional sekaligus mengakhiri konflik dengan Palestina.

Kini aksi boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel kembali santer terdengar. Bahkan pemerintah yang telah menyatakan dukungan terhadap palestina mendukung dan mengeluarkan peraturan resmi.


Dampak Pemboikotan Produk Pro Israel


Soal boikot memboikot, tak sedikit masyarakat Indonesia yang skeptis dan masih maju mundur. Kebanyakan bertanya-tanya apakah boikot akan berdampak langsung ke Israel.


Padahal produk-produk yang diboikot juga mempekerjakan masyarakat Indonesia dan dengan adanya seruan boikot banyak yang khawatir akan membuat masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaannya.

Tapi, boikot berpengaruh sampai ke negara Israel enggak sih? Atau hanya berpengaruh di dalam negeri saja?

Ternyata memang boikot memiliki dampak lho Be-emers, diantaranya seperti di bawah ini:
  1.  Membuat investasi asing langsung ke Israel menurun sampai 46% pada 2014
  2.  Banyak perusahaan besar sampai mengalami likuidasi karena aksi boikot
  3.  Saham dari brand-brand ternama berada di level terendah sejak November 2021 lalu


Tapi.. boikot itu efektif enggak ya?


Walau enggak memberikan dampak secara langsung pada revenue perusahaan, bukan berarti seruan boikot enggak berdampak sama sekali.

Ajakan boikot bisa mengancam reputasi perusahaan, yang udah pasti ngaruh ke keadaan sahamnya. Ketika terjadi penurunan saham, harapannya, perusahaan tersebut bisa mempertimbangkan kembali posisinya yang mendukung Israel.

Makin sedikit dukungan terhadap Israel, makin mudah untuk menekan Israel. Kurang lebih seperti itu analoginya. 


Dilema Pemboikotan di Indonesia


Di Indonesia, seruan boikot ini menjadi semakin pelik. Perusahaan global 'dipaksa' untuk mengubah posisi mereka dalam sebuah isu yang mana hal tersebut enggak efektif.

Di lain sisi, korban langsung dari pemboikotan ini adalah perusahaan yang memegang lisensi tersebut termasuk para pekerjanya yang berasal dari Indonesia.

Produk yang kita pakai sehari-hari nyatanya banyak yang bersinggungan dengan Israel, di antaranya:
  1.  Unilever
  2.  Netflix
  3.  Starbucks
  4.  McDonalds
  5.  Walt Disney
  6.  Google

Lantas, apa yang bisa kita lakukan sebagai dukungan kita terhadap Palestina?
  1.  Belajar, riset dan cari tau lebih dalam tentang konflik Israel-Palestina
  2.  Ikut donasi kemanusiaan
  3.  Ikut donasi internasional
  4.  Ikuti perkembangan informasi dari sumber terpercaya

Artikel ini juga tersedia dengan visual yang lebih menarik di Instagram Bisnis Muda lho, Be-Emers!

Pastikan kamu melihatnya dengan klik foto di bawah ini, ya!

Jangan lupa tinggalkan kritik, saran, atau masukan di kolom komentar!

 

Instagram Bisnis Muda

Instagram Bisnis Muda