Sejarah Warna Pink yang Manly

pink maskulin - google

pink maskulin - google


Pastinya pernah lihat dong cowok pake baju pink, atau suka sesuatu yang warnanya merah muda?

Walaupun pada umumnya warna pink identik dengan wanita nan feminim, namun nyatanya warna pink itu justru menunjukkan sisi manly pria.

Tidak semua yang pinky itu tentang cewek lho. Di zaman sekarang, warna pink sukses menjadi primadona, bahkan untuk semua gender. 
 

Warna Maskulin untuk Pria

Dipilihnya warna pink sebagai warna maskulin karena warnanya sangat tegas dan keras, sehingga cocok dengan jiwa pria. Pink adalah warna yang berada di antara ungu (violet) dan merah. Nama warna pink sendiri berasal dari "Pinks", bunga dari genus Dianthus.

Selain memiliki unsur keras, warna pink nyatanya sangat cocok jika dipadukan dengan warna coklat, yang mana banyak pria Amerika yang berambut dan bermata coklat.

Dilansir dari majalah Times, yang terbit pada tahun 1927, warna pink pernah mendominasi semua toko pakaian besar untuk pria di Amerika. Beberapa di antaranya adalah Filene’s di Boston, Best & Co di New York City, Halle’s di Cleveland, dan Marshall Field di Chicago.


Hingga tahun 1940, warna pink tetap dikategorikan sebagai warna pria. Puncaknya terjadi pada tahun 1950an bisa dikatakan sebagai "Era Pink" bagi pria.

Semua hal yang berhubungan dengan warna tersebut adalah simbol maskulin dan jantan. Tidak heran, di masa itu mobil Cadillac berwarna pink (Pink Cadillac) menjadi mobil yang paling banyak diminati kaum adam.

Baca JugaTampil Beda! Natasha Wilona Mirip Barbie dengan Rambut Warna Pink Menyala

 

Fakta Menarik Warna Pink

1. Peralatan Berburu Warna Pink

Bersumber dari website National Geographic, sekitar 9000 tahun yang lalu manusia pra-sejarah yang tinggal di Pegunungan Andes - Peru telah menggunakan warna pink dalam peralatan berburu.

Warna pink tersebut berasal dari oker, yaitu merupakan batuan yang mengandung zat besi yang telah teroksidasi. Mereka mengolah batuan oker dengan cara dihancurkan hingga menjadi bubuk yang kemudian dilarutkan ke dalam air.

Setelah itu mereka menggunakan cairan berwarna pink ini untuk mewarnai pakaian, kulit, maupun perlengkapan berburu. Manfaat pewarna oker juga biasa dipakai oleh manusia prasejarah untuk membuat lukisan-lukisan di dinding gua.

 

2. Pewarna Pakaian Pink di Abad ke -15

Memasuki abad ke -15 masyarakat Eropa sudah mulai tertarik untuk menggunakan pewarna alami pada pakaian-pakaian mereka. Selain itu, mereka mulai penjelajahan mencari pewarna-pewarna alami dari belahan dunia lain.

Pewarna alami yang mereka temukan salah satunya adalah pigmen pink yang berasal dari pohon Brazilwood atau diketahui kayu Brazil (Caesalpinia Sappan). Adapun, pohon Brazilwood di Indonesia dikenal dengan nama pohon secang. Sayangnya, saat ini populasi pohon ini semakin berkurang dan bahkan saat ini sudah hampir punah.

Baca JugaKenap?a Ungu Bisa Jadi Warna Termahal? Ini Alasannya??????

 

3. Tren Fashion Warna Pink Lambang Kemakmuran

Pada abad ke-18 bangsawan Eropa gemar menggunakan pakaian, aksesoris, ataupun riasan wajah warna pink. Salah satunya yang paling tenar adalah Madame de Pompadour, selir dari Raja Louis XV.

Pada salah satu lukisan Madame de Pompadour memakai gaun dan cape dengan aksen warna pink, serta memakai perona pipi yang juga berwarna pink

Pink dianggap sebagai warna yang melambangkan kekuatan serta kemakmuran, hanya orang-orang kaya yang bisa mengenakan aksesoris berwarna pink.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.