Little Bangkok, Surganya Jastip Tanpa Harus Melancong ke Thailand

Suasana Tanah Abang mulai ramai. (Sumber gambar: Bisnis.com)

Suasana Tanah Abang mulai ramai. (Sumber gambar: Bisnis.com)

Like

Buat kalian para jastip-ers pasti sudah tidak asing dengan beberapa destinasi perbelanjaan yang ada di Bangkok, Thailand. Akan tetapi, baru-baru ini Pemerintah Thailand mewajibkan Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung secara singkat dengan bebas visa wajib untuk menunjukkan bukti kemampuan finansial yang mumpuni.

Kebijakan tersebut diperkuat dengan adanya imbauan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok melalui laman Instagramnya @indonesiainbangkok. Dalam unggahannya tersebut disebutkan untuk masuk ke Thailand turis mancanegara harus memiliki paspor dengan masa berlaku lebih dari 6 bulan, pemesanan akomodasi selama di Thailand, return-ticket, dan bukti kemampuan finansial.

Para pelancong disarankan untuk membawa setidaknya membawa 15.000-20.000 Baht atau sekitar 6,5-8,6 juta rupiah. Besaran ini yang banyak memberikan tanggapan negatif dari para turis karena dinilai tidak praktis.

Pemeriksaan biasanya dilakukan secara acak, beberapa warga Indonesia terjaring pemeriksaan karena tidak membawa uang dalam bentuk tunai. Dalam keterangannya, Konsuler KBRI Bangkok, Dewi Lestari mengungkapkan kebijakan tersebut diterapkan Pemerintah Thailand untuk mencegah kejadian perdagangan orang yang sedang marak terjadi.
 

Kebijakan Ini Dapat Saja Berpengaruh ke Jumlah Turis Asal Indonesia yang Melancong ke Thailand

Berdasarkan data yang dihimpun oleh KBRI di Bangkok ada sekitar 762.000 turis asal Indonesia yang berwisata ke Negeri Gajah Putih. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dan juga biaya yang relatif terjangkau jadi daya tarik negara tetangga ini.

Untuk para pecinta kegiatan berbelanja, Thailand menyediakan berbagai destinasi ikonik. Mulai dari Platinum Mall, Chatuchak Market, sampai Krungthong Plaza jadi langganan bagi wisatawan. Pusat perbelanjaan ini menyediakan pilihan yang beragam dan harga yang relatif miring.


Mulai dari makanan, pakaian, hingga pernak-pernik menjadi daya tarik yang diminati wisatawan Indonesia untuk dibeli atau jastip. Sistem jastip ramai beberapa tahun ke belakang dan jadi peluang usaha yang cukup menggiurkan.

Dengan adanya respon negatif dari peraturan ini dikhawatirkan bakal berpengaruh ke jumlah wisatawan Indonesia yang berlibur ke Bangkok.

 

Little Bangkok di Tanah Abang, Destinasi Alternatif Buat Jastip-ers

Ramainya peminat produk impor asal Thailand, menjadi inspirasi bagi pengelola Pasar Tanah Abang membentuk satu wilayah bernama “Little Bangkok” di dalam pasar. Tempat ini merupakan adaptasi dari tren pasar tradisional yang terdapat di Thailand.

Uniknya, tempat ini menjadi magnet bagi pelaku jastip yang melakukan streaming sambil menjajakan produk-produk yang mereka temukan di Little Bangkok, Tanah Abang. 

Dilansir dari Bisnis.com, Building Manager Pusat Metro Tanah Abang (PGMTA-TA) Petterson Sitindaon mengungkapkan mengungkapkan meski mengusung nama Bangkok, semua produk yang ada didominasi oleh produk lokal. Sedangkan sisanya, merupakan produk dari Bangkok dan China.

Keberadaan Little Bangkok juga menjadi nyawa baru bagi pusat perbelanjaan Terbesar se-Asia Tenggara ini. Sempat redup karena banyak pelanggan yang lebih memilih berbelanja melalui Tiktok Shop, sekarang Tanah Abang terlihat ramai kembali. Selain itu, Little Bangkok bisa jadi alternatif bagi Be-emers yang punya budget terbatas untuk ke Bangkok.