Likes
Tantangan Iktikaf
Jika dilihat dari waktu dan kegiatan di dalamnya, iktikaf ini cocok sekali. lho. Terutama untuk orang-orang yang hobi begadang.Ya, selama ini mereka begadang karena nonton bola, nongkrong tidak jelas, ngopi-ngopi ngalor-ngidul, main musik tidak jelas juga, balap motor liar, dan lain sebagainya.
Mereka merasa waktu setelah Isya itu sangat lama dan baru berakhir nanti saat subuh. Mereka tidak suka tidur di waktu malam, bahkan mungkin akan merasa cemen jika tidur di waktu tersebut.
Events Ramadan: #Women Story Her Path to Prosperity: Womenpreneur Mandiri Membangun Kesuksesan Finansial
Bisa juga, waktu tidurnya berubah. Ketika pagi sampai siang atau sore, mereka tidur, malamnya baru keluyuran. Wah, jadi mirip Batman, ya?! Nah, jika sudah ada bakat begadang yang seperti itu, tinggal diarahkan saja kepada begadang yang syar'i.
Begadang yang halal, bahkan begadang yang diridai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Melalui ibadah iktikaf itu tadi, begadang bisa bernilai pahala besar.
Iktikaf memang lebih terasa syahdu kalau malam hari. Ketika semua pekerjaan dunia selesai, malamnya bisa dipakai istirahat di masjid melalui ibadah-ibadah iktikaf.
Dalam sejarah, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pun mengajak istri-istrinya untuk iktikaf. Kalau di sini, kaum perempuan atau muslimah bisa juga iktikaf, asalkan tempatnya terlindungi dan aman dari fitnah.
Soalnya, kalau ada perempuan bermalam di masjid, itu bisa menimbulkan persepsi yang berbeda. Jadi, iktikaf nanti, kaum begadangers sudah siap belum? Masa begadangnya untuk hal-hal yang sia-sia dan malah mengundang dosa, sih?
Mau sampai kapan mengoleksi dosa? Kesempatan. lho. Mendapatkan pahala melalui hobi begadang tersebut! Walaupun iktikaf memiliki keutamaan yang sangat besar, akan tetapi tidak semua orang sanggup dan mampu.
Baca Juga: Melintasi Bulan Suci, Menyingkap Hikmah Ramadhan dalam Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Bahkan, para imam masjid pun belum tentu semuanya mau. Bisa jadi, ada yang memahami iktikaf cukup di rumah saja.
Padahal itu salah besar, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mencontohkannya di masjid. Bukan sembarang masjid atau malah musholla, melainkan masjid yang biasa dipakai untuk sholat Jum'at.
Iktikaf jika dilakukan, apalagi malam hari, akan membuahkan hasil yang luar biasa. Malam yang sepi, sunyi, bersuarakan jangkrik (kalau masih ada sekarang), bisa membuat kita hanyut dalam nuansa yang berbeda.
Berdzikir, istiqfar, memohon ampun kepada Allah karena teringat semua dosa kita, bisa membuat kita tanpa sadar meneteskan air mata. Kita yang sudah setua ini (kalau merasa), betapa banyak melakukan dosa.
Dosa yang lalu saja belum tentu diampuni, eh, malah bikin lagi yang baru.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.