Likes
Memahami Esensi Waktu
Ibarat air, manusia yang terus bergerak itu akan lebih sehat. Air yang tergenang akan menjadi air keruh, berlumpur, dan bau. Tidak sehat dipandang, apalagi dikonsumsi.
Sedangkan air bergerak, asalkan bersih, bisa dipakai untuk bersuci. Banyak orang yang mengatakan bahwa bulan Ramadhan memang cuma satu bulan, Ya, juga sih, namanya juga bulan Ramadhan.
Namun, yang jadi kerisauan berikutnya adalah, apakah ada jaminan kita akan bertemu dengan bulan suci Ramadhan tahun depan?
Baca Juga: Bea Cukai Batasi Barang Impor, Bagaimana Nasib Jastiper?
Kalau berpikir positif dan optimis, tanpa harus pakai prime, boleh-boleh saja kita merasa akan bertemu dengan bulan Ramadhan tahun 2025 dan seterusnya.
Namun, jika merasa seperti itu, biasanya mengisi bulan Ramadhan dengan biasa-biasa saja. Contohnya, saat sholat berjamaah di masjid.
Kita santai dan biasa saja tidak khusyuk saat sholat Subuh karena merasa nanti ada sholat Dzuhur. Begitu pula, saat sholat Dzuhur, merasa biasa saja, karena yakin akan bertemu sholat Ashar.
Kalau para ulama bisa khusyuk betul ketika sholat, karena merasa bahwa itu sholat terakhirnya. Ibaratnya, mereka akan dihukum mati atau dihukum pancung, sebentar lagi akan dieksekusi. Jadi, sholat yang dilakukan betul-betul berkualitas.
Selain itu, mereka juga sangat mengilmui agama ini. Tahu betul hakikat dan keutamaan sholat. Sangat mengenal Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Events Ramadan: Sharing with Blogger: Strategi Menjaga Semangat Menulis Jangka Panjang dan Cara Mengatasi Writer's Block
Oleh karena itu, sholatnya sangat luar biasa dan sulit untuk dicontoh orang sekarang secara umum.
Bulan Ramadhan yang diisi dengan sia-sia, penyebabnya karena yakin akan bertemu Ramadhan lagi. "Ah, tahun-tahun besok juga ketemu lagi, kok! Tenang saja! Nanti kalau sudah tua, baru puasa yang benar!"
Akhirnya, dari pemahaman itu, puasa sih, tetapi ghibah juga tetap jalan. Bahkan, sholat pun tidak.
Padahal, lebih penting keutamaan sholat dibandingkan puasa, karena sholat diperintahkan Allah langsung kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ketika puasa, kesehariannya membaca chat, status orang, bahkan cerita-cerita fiksi yang menjurus ke hal yang anu.
Al-Qur'an dilupakan padahal dalam bulan Ramadhan ini, Al-Qur'an disantap sangat nikmat oleh begitu banyak orang. Kalau di bulan Ramadhan tidak meningkat ibadahnya, tidak semakin produktif ibadah, lalu mau kapan?
Events Ramadan: #Women Story Her Path to Prosperity: Womenpreneur Mandiri Membangun Kesuksesan Finansial
Komentar
20 Mar 2024 - 21:00
Puasa bwdug hejeje