Startup Mafia: Para Alumni yang Sukses Mendirikan Perusahaan Baru

Startup Illustration

Startup Illustration

Like

Bukan, ini bukan perusahaan rintisan yang diisi sama para mafia kayak di film-film action kok. Istilah startup mafia biasa digunakan oleh anak-anak startup untuk menjuluki sosok “alumninnya” yang kemudian sukses mendirikan perusahaan baru.

Bukan sekedar mantan karyawan, para startup mafia ini merupakan orang-orang juga telah memberikan pengaruh besar terhadap suatu perusahaan rintisan. Bahkan, berkat kontribusinya yang tinggi, para “mafia” ini kadang susah lepas dari image perusahaan rintisan tempat ia bernanung sebelumnya.
 

Berawal dari PayPal

Istilah ini pertama kali muncul di majalah Forbes tahun 2007. Saat itu, Forbes menggunakan istilah startup mafia untuk menggambarkan para alumni PayPal.

Bak mafia, para mantan anggota PayPal memang merupakan orang-orang yang sukses dengan perusahaannya masing-masing. Namun, para mafia ini masih diakui sebagai bagian dari kesuksesan PayPal.

Masih dikaitkan dengan perusahaan rintisan tersebut, dari catatan Sarah Lucy dalam buku Once You’re Lucky, Twice You’re Good, juga dipicu oleh proses serta didikan yang diterapkan PayPal kepada para karyawannya. Menurut jurnalis teknologi asal Amerika itu, faktor kepercayaan diri yang tinggi di usia yang masih muda, membuat para karyawan PayPal enggak ragu buat terus berinovasi.

Dilansir dari The New York Times, para mafia –yang notabene adalah para co-founders dan direksi PayPal– juga masih memprioritaskan ikatan yang solid antar karyawan. Jadi enggak heran deh, walaupun mereka sudah fokus di perusahaannya masing-masing, tapi itu enggak bikin mereka jadi “kacang lupa kulit” nih, Be-emers.

 

Startup Mafia di Indonesia

Fenomena startup mafia juga terjadi di Indonesia. Salah satu perusahaan rintisan terbesar di Indonesia, Gojek, juga diketahui telah mencetak alumni terbaiknya yang kini sukses dengan perusahaan barunya.

Sejumlah mafia dari startup decacorn Indonesia tersebut antara lain:
  • Windy Natriavi (mantan Vice President of Growth Gojek) & Rama Notowidigdo (mantan Chief Product Officer Go-Jek) – mendirikan startup fintech AwanTunai
  • Alamanda Shantika (mantan Vice President of Technology Product Gojek) – mendirikan startup pendidikan Binar Academy
  • Jesayas Ferdinandus (mantan Head of GoFood) – mendirikan startup keuangan OY
  • Dayu Permata (mantan Head of Lifestyle & Commerce Product Group Gojek) & Ahmed Aljunied (mantan Vice President Engineering & Product Gojek) – mendirikan startup crowdfunding properti Pinhome
  • Yaumi Sugiharta (mantan Head of Marketing GoLife) – mendirikan startup produk kecantikan Base
  • Rohan Monga (mantan COO & Head of International Gojek) - mendirikan startup pendidikan Zenius