3 Makna Tersembunyi dari Kejadian Mobil Xpander Tabrak Porche

Like

Seperti Membeli HP Baru

Pernah membeli HP baru, ya? Di mana belinya? Mungkin di konter HP di dekat rumah kamu atau di pusat daerahmu. Mungkin juga di tempat langgananmu. 

Ketika pertama kali membeli HP, apa yang kamu lakukan? Wow, kamu akan menjaga HP tersebut dengan sebaik-baiknya!

Kotor sedikit dilap pakai tisu. Memasukkannya ke saku celana pun hati-hati, begitu pula menaruhnya. Jangan sampai ada anak-anak yang meraihnya, lalu membantingnya. Ih, jangan sampai, deh!

Kamu pun baca buku petunjuk dengan sebaik-baiknya. Dibolak-balik agar lebih mengerti tentang HP tersebut. Ketika tidur juga, meletakkannya dengan sangat hati-hati, padahal di atas kasur yang empuk. Jangan sampai tertindih bantal, padahal bantal 'kan empuk juga, ya toh? 

Baca Juga: Menggali Makna Zakat Fitrah: Pilar Spiritual dan Perekonomian Umat Islam


Itulah perlakuan kamu terhadap HP baru, sekarang bagaimana? Sekarang, kamu mungkin tinggal lempar saja HP ke kasur. Sudah jarang dilap-lap, buat apa? Kurang kerjaan saja!

Memasukkan ke saku celana juga sembarang saja. Sudah tergores sana-sini, dibiarkan saja, malah kalau bisa ditambah. Intinya, barang yang tadinya baru, kinyis-kinyis itu, sekarang sudah biasa. Sudah tidak begitu istimewa lagi. 

Perlakuan terhadap HP pada dasarnya sama, kok, dengan barang yang lain. Awalnya, tadinya, diperlakukan dengan sangat spesial. bahkan mungkin lebih spesial daripada pasangan sendiri. Lama-lama, biasa saja. Istimewa itu sudah hilang dan bisa muncul lagi kalau kamu sedang membeli martabak! 

Sama saja dengan membeli mobil mewah, katakanlah seperti Porche tadi itu. Harganya yang miliaran memang mahal, bagi yang tidak mampu beli. Namun, menjadi murah bagi orang kaya atau berkelimpahan uang. 

Baca Juga: 6 Tradisi Khas Ramadan di Berbagai Daerah: Dari Bersih-Bersih Hingga Makan-Makan

Membeli baru, sangat diperhatikan perawatannya. Bahkan, kotor sedikit, mungkin dilap dengan ujung kemeja baju. Awalnya, terlihat keren karena naik mobil mewah, ternyata makin lama, biasa lagi. 

Mengapa jadi biasa? Ya, karena ada mobil yang lebih mewah lagi. Harga Porche 8 miliar, tentu kalah dengan mobil lain yang harganya di atas itu.

Terus, bagi orang yang mampu membelinya, apa mau seterusnya beli mobil? Cari yang termahal terus? Sekarang mungkin sudah beli yang paling mahal, eh, bulan depan, keluar model baru lagi dengan harga berlipat dibandingkan mobil yang sebelumnya.

Lha, mau sampai kapan begitu?Seperti tidak ada puas-puasnya.