Bingung Mengatur Keuangan di Masa Pandemi? Gunakan Prinsip 4i

Prinsip 4i bisa menjadi solusi mengelola keuangan di tengah pandemi

Prinsip 4i bisa menjadi solusi mengelola keuangan di tengah pandemi

Like

Situasi Pendemi ini tidak pernah dipikirkan oleh siapapun sebelumnya. Berbagai langkah-langkah pencegahan dan antisipatif banyak dilakukan untuk bisa mengatasinya, termasuk dalam hal keuangan.

Mengatur keuangan ditengah kegamangan finansial saat ini tentu merupakan suatu keniscayaan. Banyak orang sampai harus menjual aset nya untuk bisa menyelamatkan diri dari situasi sulit ini.

Akan tetapi, jika kita memahami bagaimana prinsip untuk mengatur keuangan di tengah situasi pandemi ini, tentu adalah hal yang baik dan sangat bermanfaat untuk kita. Berikut adalah Prinsip 4i yang bisa membantu kita menghadapi situasi pandemi ini dengan bijak.

1. Insyaf

Dalam ilmu fisika, gaya berbanding lurus dengan tekanan. Semakin besar gaya, maka semakin besar tekanan. Dengan kata lain, jika semakin besar gaya kita, maka jangan heran kalau tekanan hidup kita pun akan semakin tinggi.


Nongkrong dan minum kopi tidak ada yang salah, tetapi kalau sampai 15 kali dalam sebulan dengan rata-rata pengeluaran 100 ribu (plus snack kecilnya), maka sudah habis 1,5 juta pengeluaran dalam sebulan hanya untuk kopi.

Kita perlu segera insyaf dan sadar kalau ternyata banyak sekali pengeluaran yang tidak terlalu mendesak dan penting yang masih bisa kita alihkan ke yang lainnya. Membeli baju memang penting, tetapi jika setiap bulan Anda membeli 2-3 pakaian baik offline maupun online, maka anda perlu insyaf untuk tidak melakukannya sesering itu lagi. Silakan lakukan tetapi dengan takaran yang berbeda.

2. Irit

Jika Anda selama ini banyak menyiapkan stok susu anak sampai 10 kotak, beras sampai 30 kg (padahal di rumah hanya 3 orang dan makan pun sedikit), menyimpan mie instan sampai 3 kardus dan banyak stok lainnya, maka perlu Anda pertimbangkan kembali.

Fakta membuktikan bahwa umumnya orang, akan mengkonsumsi sesuatu lebih banyak jika dia melihat masih banyak sisanya/stok nya. Itulah mengapa, semakin Anda banyak menyimpan stok susu anak misalnya, maka jangan kaget kalau Anak Anda lebih rutin (di atas standar) minum susu di banding Anda tidak menyetoknya.

Sebaliknya, jika Anda membeli dalam jumlah standar (tanpa menyetok berlebihan), maka semuanya akan terlihat normal. Silakan Anda buktikan sendiri perbedaannya. Jadi, mulai saat ini, irit lah dan jangan menyetok suatu barang berlebihan atau Anda juga akan mengkonsumsinya lebih banyak lagi.

3. Invest

Setelah melakukan dua prinsip pertama, maka langkah selanjutnya Anda silakan mulai melakukan investasi. Memang ada banyak sekali instrumen investasi yang bisa kita pilih mulai dari deposito, obligasi, saham dan seterusnya.

Nah, untuk kita yang masih pemula, ada baiknya memulai dengan Reksadana. Bahasa mudahnya,Reksadana adalah kumpulan modal dari para investor untuk diinvestasikan dalam instrumen investasi tertentu yang bisa disesuaikan dengan tingkat risiko yang kita inginkan.

Hebatnya lagi, reksadana ini sudah sangat mudah untuk dibeli sekarang. Tidak lagi harus melalui perantara Bank, bahkan kita bisa membelinya melalui HP kita di aplikasi-aplikasi yang memasarkan reksadana yang sudah terlisensi dan sangat terjangkau, karena kita sudah bisa berinvestasi mulai Rp. 100 ribu dan bahkah (mungkin) sekarang sudah ada yang bisa dimulai Rp. 10 ribu untuk para pemula. Sangat terjangkau bukan?

4. Ingat
Setelah melakukan tiga langkah di atas, jangan kembali ke kebiasaan lama lagi. Terus fokus dan ingat kembali kalau kita harus terus melangkah ke arah yang lebih baik. Kalau ada godaan dari teman dan seterusnya, Ingat lagi prinsip 3i yang pertama, jika kita melakukannya dengan konsisten, Insya Allah apa yang kita rencanakan di masa depan akan bisa tercapai dengan baik.

Jadi, mulai saat ini, sebelum memutuskan untuk membelanjakan uang kita apalagi di tengah pandemi saat ini, maka selalu ingat baik-baik prinsip 4i dan semoga akan membantu kita keluar dari situasi saat ini.