Kampanye Kendaraan Listrik Lagi Booming: Bagaimana Dukungan Pemerintah dan Potensi Ekonomi?

Ilustrasi Kendaraan Listrik (Sumber gambar: kompas.com)

Ilustrasi Kendaraan Listrik (Sumber gambar: kompas.com)

Like

Kampanye penggunaan kendaraan listrik (EV) tengah mengalami peningkatan pesat di Indonesia. Dukungan dari pemerintah dan fakta bahwa Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia menjadi pendorong utama di balik boomingnya penggunaan kendaraan listrik di negara ini.

Nikel adalah komponen utama dalam baterai, dan Indonesia memiliki cadangan nikel yang melimpah, yang membuatnya berada pada posisi yang strategis dalam industri kendaraan listrik global.

Menurut Deputy Head of Research SimInvest (Sinarmas Sekuritas), Inav Haria Chandra, meningkatnya popularitas dan adopsi kendaraan listrik secara global membuka peluang besar bagi Indonesia, terutama dalam industri nikelnya.

Baca Juga: Mobil Listrik Mulai Ramai di Jalan, Generasi Muda Jadi Pasar Utama!

Proyeksi dari Wood Mackenzie bahkan memperkirakan penjualan mobil listrik global akan meningkat dari 3 juta unit pada 2021 menjadi 49 juta unit pada 2040, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 16% per tahun.


Ini menciptakan peluang besar bagi Indonesia sebagai pemasok utama nikel, karena nikel sulfat adalah komponen kunci dalam baterai lithium-ion yang digunakan dalam EV.

"Ini adalah berkah bagi Indonesia, di samping memberikan peluang emas bagi perusahaan-perusahaan nikel untuk memonetisasi cadangan nikel," kata Inav.

Tren global menuju elektrifikasi dan keberlanjutan lingkungan menempatkan Indonesia pada posisi yang strategis dalam revolusi hijau, tidak hanya sebagai pemasok utama tetapi juga sebagai kontributor penting.

Baca Juga: Biaya Tersembunyi Menggunakan Mobil Listrik

Permintaan nikel untuk produksi baterai diperkirakan akan meningkat dari 211 kilo ton pada 2021 menjadi 700 kilo ton pada 2030. Indonesia, sebagai produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam memenuhi permintaan pasar yang berkembang ini.

Hal ini juga memungkinkan perusahaan nikel untuk memonetisasi deposit limonit mereka yang sebelumnya tidak dimanfaatkan secara maksimal.