Menyelami Kedalaman Kehilangan dan Cinta: Review Novel All of Us Strangers

Novel All of Us Strangers karya Taichi Yamada (Sumber gambar: Muhamad Ali)

Novel All of Us Strangers karya Taichi Yamada (Sumber gambar: Muhamad Ali)

Like

Pada tanggal 14 Maret 2024, sejarah sastra dipenuhi dengan cahaya gemilang ketika Harper Collins, sebuah penerbit ternama, memperkenalkan kepada dunia karya epik yang memikat dari seorang maestro kata-kata, Taichi Yamada.

Novel yang diberi judul megah "All of Us Strangers" menjadi sorotan utama dalam kancah sastra global dengan memunculkan angin segar yang membawa aroma keajaiban dan misteri.

Buku ini bukan hanya sekadar kumpulan kata-kata yang terhubung dengan indah, melainkan sebuah mahakarya yang merangkum esensi eksistensi manusia dengan kekuatan magisnya yang tak terbantahkan.

Cerita ini mengisahkan perjalanan sebuah jiwa yang terputus, sebuah perjalanan yang menggugah hati dan membangunkan kesadaran akan keberadaan.

Baca Juga: Review Novel 'Possessive Prince': Ketika Cinta Dipenuhi oleh Ketidakpastian


Di pusat narasi yang kompleks ini terdapat Harada, seorang penulis naskah yang merasa terasing, terputus dari dunia yang seharusnya menjadi tempatnya bersandar.

Meski sukses dalam karier yang dijalani, Harada mengalami kekosongan yang tak terucapkan, sebuah kekosongan yang menyeretnya ke dalam kegelapan yang mengancam untuk meluluhkan jiwanya.

Namun, seperti bintang yang bersinar di tengah malam yang kelam, ada kilau harapan yang datang dalam bentuk seorang pria misterius, seorang pria yang membawa bayang-bayang ayah Harada yang telah lama tiada.