Simak Buku Sadar Kaya, Ini Kesalahan Orang Miskin!

Belajar dari perjalanan orang sukses bisa memberikan semangat baru untuk meningkatkan kualitas hidup. Beberapa orang sukses biasanya mengabadikan kisahnya melalui sebuah buku, salah satunya Mardigu Wowiek P. yang menyusun buku Sadar Kaya.

Dalam buku ini ada banyak pelajaran yang bisa diambil bagi para pembaca bagaimana cara menjadi kaya yang dikemas secara menarik dan lebih mudah dimengerti. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa poin penting yang ada dalam buku tersebut.

Yuk, anak muda yang mau kaya ini  poin penting dalam buku yang berjudul Sadar Kaya!

Tuhan sudah membekali setiap orang dengan otak yang bisa diibaratkan sebagai hardware. Sedangkan yang mengarahkan hardware untuk bekerja adalah software. Dalam hal ini, manusia sendiri yang menentukan software mana yang ingin diinstall.

Penulis membuat analogi misalnya jika sistem operasi yang dijalankan komputer adalah Microsoft Windows, dan aplikasi yang diinstal adalah Adobe Photoshop, maka kita bisa menggunakan Adobe Photoshop yang sudah terinstall untuk mengubah foto sesuai keinginan dalam komputer kita. 

Dalam kehidupan, sofware aplikasi ini diibaratkan software bahagia, software sukses, software sehat dll. Manusia lahir tanpa software apapun dan pengalaman yang dialaminya menjadi sebuah software terinstal baginya. Maka, manusia harus sering-sering belajar dan menimba pengalaman, supaya menjadi nilai program yang baik bagi dirinya.

Salah satu hal yang menghambat kesuksesan  ialah karena meyakini hal yang salah. Misalnya sebuah pemikiran yang meyakini jika orang kaya lebih beruntung dan bisa melakukan banyak hal atau perkataan seperti “ngapain sukses atau kaya? Hidup kan yang terpenting bahagia.“

Pemikiran seperti ini menunjukkan jika kamu memilih menjaga jarak dengan kekayaan. Kamu menilai jika dirimu tidak layak untuk sukses. Selain itu, pemikiran seperti ini juga menunjukkan jika kamu menilai bahwa kaya dan miskin itu tidak penting, dan yang terpenting adalah bahagia.

Dalam buku sadar kaya, penulis membuat analogi dimana ia mencetak dokumen dengan sebuah printer. Namun, setelah dilihat ternyata hasilnya banyak yang salah, sehingga ia memperbaiki data atau tulisan pada dokumen tersebut dengan menghapusnya satu persatu.

Tentu hal ini bukan bukanlah solusi yang tepat. Selain melelahkan, kertas tersebut juga menjadi jelek dan tidak rapi. Maka yang harus dibenahi adalah dokumen yang akan dicetak, karena yang salah bukan kertas atau printernya melainkan data yang ada di dalam komputernya. 
 
Jadi, untuk memulai hidup yang sukses, kamu harus menanamkan perkataan positif pada diri sendiri. Yakini jika kamu bisa melakukan setiap hal yang ingin kamu capai, maka pemikiran yang positif ini akan mengarahkanmu untuk mencoba hal hal yang awalnya tidak mungkin.

Nah, kamu bisa membaca biografi Amancio Ortega di beberapa postingan sebelumnya. 

Poin penting ketiga yang dicantumkan dalam buku sadar kaya yaitu tentang batu pualam yang dibuat oleh Michelangelo. Ia membutuhkan waktu 2 tahun untuk mencari patu yang tepat, 2 tahun untuk memahaminya dan 2  tahun untuk dua tahun untuk menghaluskan patung tersebut.

Saat ditanya apa yang menyebabkan ia bisa menghasilkan karya yang sangat bagus tersebut. Ia menjawab jika hanya membuang batu yang bukan merupakan David. Sama halnya jika ingin mencapai suatu hal, dimana kamu harus membuang batu pualam yang menutupi pikiran.

Kekhawatiran pada kegagalan justru membatasi seseorang yang ingin meraih cita citanya. Dari pada memenuhi pikiran dengan khawatiran yang belum pasti, mengapa tidak membayangkan kemungkinan besar, sebagaimana yang ditulis dalam buku sadar kaya.

Dengan membaca buku ini, kamu akan menyadari banyak hal yang selama ini membatasimu mencapai impian, sehingga kesuksesan menjadi lebih dekat. Jadi hilangkan pemikiran untuk menjadi orang biasa, karena kamu juga memiliki kesempatan yang sama untuk kaya.

Nah, kamu juga bisa belajar dari biografi Bill Gates dalam kehidupannya. Jika ingin berkomentar, jangan lupa login terlebih dahulu. Selamat mencoba berbagai tips bisnis di Bisnis Muda, ya!