Pengalaman Pribadi: THR Tak Selalu tentang Uang

THR berupa uang mungkin didapatkan oleh BE-EMERS dari hasil pekerjaan atau dari keluarga, dan bagaimana kita memaknainya?. (Sumber : unsplash.com by Mufid Majnun)

THR berupa uang mungkin didapatkan oleh BE-EMERS dari hasil pekerjaan atau dari keluarga, dan bagaimana kita memaknainya?. (Sumber : unsplash.com by Mufid Majnun)

Like

Idul Fitri selalu menjadi momen yang spesial bagi umat muslim tak hanya di Indonesia tetapi seluruh dunia. Tidak hanya perayaan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa saja, tetapi ini juga tentang momen kebersamaan keluarga dan tradisi yang penuh makna.

Bagi saya sendiri, THR tak selalu mengenai apa yang kita dapatkan, tetapi juga apa yang kita dapat dan gunakan untuk dapat merasakan suatu manfaat atau momen lainnya yang dapat menambah kenangan baru.

 

“THR” yang Saya Dapatkan

Mungkin saya tidak sering atau bahkan dapat dikatakan tidak begitu sering menerima yang namanya Tunjangan Hari Raya atau THR.

Baca Juga: Strategi Melipatgandakan THR Kamu Supaya Makin Cuan!

Terakhir saya mendapatkan THR adalah ketika saya masih duduk di bangku SMK. Saat ini, di bangku perkuliahan saya bisa merasakan seperti apa rasanya bisa mendapat THR dengan hasil sendiri.


Saat di bangku perkuliahan, sembari menempuh pendidikan saya mulai mencoba-coba untuk membuat artikel sendiri dan kisah bermula saat saya mulai menulis di situs ini. Yaps, tak lain dan tak bukan ialah Bisnis Muda.

Setelah dua atau tiga artikel yang berhasil dipublikasikan pada platform ini, kemudian saya menerima tawaran kakak saya untuk membantu membuatkan juga artikel ketika dia tidak bisa handle sendiri.

Kakak saya bisa dikatakan seorang freelancer yang berkecimpung di penulisan artikel dan optimalisasi SEO website, selain terdaftar di agensi, kakak saya juga menerima pesanan dari kenalan-kenalannya.

Baca Juga: Memberi THR bagi Mereka yang Berjasa di Perumahan