Mengenal Alba Renai, Sosok Influencer Cantik Asal Spanyol Buatan AI

Alba Renai (Sumber gambar: Instagram @albarenai)

Alba Renai (Sumber gambar: Instagram @albarenai)

Like

Artificial Intelligence (AI) semakin ramai berkembang di berbagai aspek kehidupan. Penerapannya ini dapat memberikan efisiensi manusia dalam menjalankan tugasnya. 

Alba Renai adalah salah satu bukti konkret dari penerapan AI. Ia diciptakan sebagai sosok wanita influencer digital sekaligus presenter TV asal Spanyol.

Kehadirannya pun menuai decak kagum. Banyak yang tak menyangka kalau sosok Alba Renai ini ternyata buatan manusia. 

Bagaimana tidak, visual dari Alba Renai benar-benar dibuat semirip mungkin seperti manusia sungguhan. Alba Renai bahkan punya media sosial Instagram dan TikTok pribadi.

Paras cantiknya mampu membuat Alba Renai mengantongi ribuan pengikut. Di akun media sosial pun ia sering mengunggah kegiatan sehari-harinya bak seorang selebgram pada umumnya.




Diciptakan Bukan untuk Gantikan Pekerjaan Manusia

Karakter AI asal Spanyol ini diciptakan pada September 2023 oleh anak perusahaan televisi Mediasit bernama Be a Lion. Alba dibuat sebagai sosok wanita berumur 24 tahun dengan prospek kerja seorang jurnalis. 

Baca Juga: Pemanfaatan AI dalam Ekonomi Digital dan Menuju Era Industri 5.0

Dilansir dari nypost.com, Direktur Konten Be a Lion, Luis Movilla menegaskan bahwa gagasan Alba diciptakan hanya sebagai bentuk kolaborasi manusia dengan kemajuan teknologi.

Alba tidak semerta-merta digunakan untuk mengambil alih profesi manusia, khususnya jurnalis atau presenter. Peran Alba justru membantu efisiensi operasional perusahaan sebagai lembaga penyiaran.

Perusahaan juga meyakini hadirnya Alba bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Sebab, saat ini perusahaan membutuhkan orang-orang yang terampil dalam penggunaan teknologi sebagai jalan transformasi baru di industri media. 

Akan tetapi, keberanian Mediaset dalam menciptakan Alba sebenarnya jadi tantangan tersendiri terhadap kode etik jurnalisme di dunia televisi. 

Makanya, perusahaan meriset lebih dalam tentang batasan dan potensi dari AI. Penggunaan teknologi tersebut tentu hanya diperlukan untuk memperkaya kinerja dan kualitas dari suatu pekerjaan.