Likes
Sejak saat itu, saya jatuh cinta pada puisi. Saya mengerti dan memahami ada kekuatan dibalik kata-kata. Ada perasaan tak bersuara, ada suara tak terkata, ada kata-kata tak berperasaan yang membunuh perasaan.
Dalam puisi, saya mendengarkan suara saya sendiri di belantara dunia sastra yang luas ini. Mengenal puisi Chairil Anwar adalah hadiah yang tak ternilai yang mengubah hidup saya.
Namun, perjalanan saya dalam dunia puisi tidak berhenti di sana. Beberapa tahun kemudian, saat teknologi belum sekompleks sekarang, saya diperkenalkan pada puisi Sapardi Djoko Damono, melalui pesan rahasia yang datang dari seseorang yang hingga kini tak diketahui siapa sosoknya.
Seseorang yang mengaku sebagai pecinta rahasia. Pesan itu sederhana dalam kata-kata, tetapi begitu dalam dalam maknanya.
Baca Juga: Mengapa Hari Puisi Nasional Adalah Moment Penting Bagi Kita?
aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Baris pertama dari puisi "Aku Ingin," menghempaskan saya pada perasaan cinta yang sunyi penuh harap dan keputusasaan.
Perasaan yang sebenernya tengah saya jalani. Sebuah kelembutan perasaan dalam kata-kata, sebuah kerinduan yang memenuhi ruang kosong dan hampa. Ketika saya baru kehilangan cinta.
Puisi-puisi Sapardi Joko Damono mengajarkan tentang artinya mencintai. Sebuah ketulusan untuk mencintai sehingga saya mampu bertahan meskipun sakit perlahan bangkit berdiri, karena menyadari mencintai adalah tentang tulus memberi tanpa meminta balas budi dan mencintai tanpa syarat untuk memiliki.
Dua penyair besar ini, Chairil Anwar dan Sapardi masing-masing telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam dunia puisi, saya juga Indonesia.
Mereka telah mengubah cara kita melihat dan merasakan kata-kata, membawa kita pada perjalanan emosional yang tak terlupakan.
Dalam perayaan Hari Puisi Nasional ini, kita tidak hanya menghormati karya-karya besar para penyair. Akan tetapi juga menghargai pengaruh yang mereka miliki terhadap sastra Indonesia.
Mereka telah menjadi pilar-pilar yang kokoh dalam fondasi puisi Indonesia, dan warisan mereka akan terus hidup dalam karya-karya penyair-penyair masa depan.
Sebagai seorang yang telah jatuh cinta pada puisi melalui karya-karya Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono, saya merasa beruntung bisa menjadi bagian dari perjalanan ini.
Puisi telah menjadi teman setia dalam setiap langkah. Membawa saya ke dalam dunia imajinasi yang tak terbatas.
Baca Juga: Rentetan Suka Duka Puisi: Mengenang Joko Pinurbo dan Perayaan Hari Puisi Nasional
Dalam kesederhanaannya, puisi mengajarkan tentang kehidupan, tentang cinta, tentang kehilangan, dan tentang keajaiban dunia sekitar. Melalui karya-karya besar seperti yang ditorehkan oleh Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono, merupakan bukti bahwa kata-kata mampu mengubah dunia.
#TantanganMenulisApril
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung
Komentar
18 Jul 2024 - 06:47
Nice info
30 Apr 2024 - 15:01
kereen banget