Seruan Boikot Produk Terafiliasi Israel, Aplikasi dan Brand Lokal Ini Bisa Jadi Alternatif

Ilustrasi seruan boikot produk-produk Israel yang masih gencar di masyarakat. (Sumber Gambar: freepik.com)

Ilustrasi seruan boikot produk-produk Israel yang masih gencar di masyarakat. (Sumber Gambar: freepik.com)

Like

Aksi boikot masyarakat pro Palestina pada produk-produk yang terang-terangan membela Israel terus berlangsung. Aksi ini jadi salah satu bentuk protes dan perlawanan terhadap serangan Israel ke wilayah Palestina.

Sudah berlangsung setidaknya dari tahun lalu, dampak dari aksi terlihat cukup ampuh dan sepertinya akan berlangsung panjang selama masih ada konflik.

Banyak usaha yang dicap pro Israel berakhir menutup beberapa cabangnya, meski punya nama besar. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan dukungan terhadap serangan yang dilakukan Israel.

Anjuran ini tertuang dalam Fatwa MUI No.83/2023 mengenai Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.


Dengan fatwa tersebut, MUI juga menganjurkan umat islam untuk menghindari produk-produk yang pro-Israel.

Meski begitu, mungkin Be-emers terkadang masih cukup bingung untuk menentukan produk yang diboikot dan mana yang bebas boikot. 

Baca Juga: Selain Konflik Israel-Palestina, Ini Alasan Warga Israel Desak Netanyahu Mundur!

 

Alat Bantu Pendeteksi Produk yang Diboikot

Melihat aksi ini berjalan dengan cukup masif, terkadang juga menimbulkan kebingungan pada customer pada saat melakukan pembelian.

Pasalnya, beberapa produk tersebut sudah sangat familiar dengan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, ada sebuah aplikasi yang jadi ramai diperbincangkan oleh masyarakat.

Aplikasi ini memberikan layanan yang dapat mengidentifikasi produk yang terafiliasi mendukung Israel hanya dengan melakukan scan pada barcode produk tersebut.

Nama aplikasi tersebut adalah “No Thanks” dan berdasarkan ulasan dari beberapa penggunanya di media sosial, aplikasi ini sangat membantu mereka dalam melakukan aktivitas belanja.

Akan tetapi, dalam beberapa kesempatan aplikasi ini juga tidak bisa membaca secara akurat pada produk-produk tertentu. Hal ini membuat pembeli harus tetap melakukan re-check pada barang yang akan ia beli.