Gimana sih Cara Kerja KOL dalam Memasarkan Produk?

Brand dan KOL. Sumber gambar: Pixabay

Brand dan KOL. Sumber gambar: Pixabay

Like
Ilmu pemasaran memang terus berkembang, apalagi dengan zaman yang serba digital. Salah satunya bekerja sama dengan Key Opinion Leader (KOL). 

Sayangnya, KOL sendiri memiliki pro dan kontra dalam pemasaran digital. Mulai dari pertanyaan bagaimana efektifitasnya hingga harganya yang mahal. Lantas, gimana sih cara KOL memasarkan produk?
 


KOL, Influencer, dan Afiliator 

KOL sendiri dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan di bidang tertentu, yang memiliki pengaruh yang cukup besar, dan pendapatnya dapat dipercaya banyak orang. 
 
Influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan menggerakan orang lain dalam jumlah yang banyak, atau massa.
 
Afiliator seseorang yang memiliki kepandaian mempromosikan sekaligus menjual produk kepada pelanggan. 
 
KOL, influencer, dan afiliator sebenarnya memiliki ciri-ciri detail yang lebih dalam lagi, namun sekarang istilah tersebut seolah sudah membaur menjadi satu.

 

Brand dan KOL

Meskipun sedikit membingungkan dan perlu kerja keras untuk dapat memahami dan mendapatkan sebuah brand yang tepat untuk suatu produk. 

Brand lebih memilih KOL untuk bekerja sama. Untuk memahami brand, merk, logo, dan hal yang berkaitan dengan brand secara lebih detail dan dalam, ada banyak pembahasannya baik di buku atau di media sosial.

Meski demikian, secara sederhana brand adalah sesuatu yang melekat pada produk, agar orang tahu produk tersebut. Kenal, paham, mengetahui ciri atau karakter khusus, dan akhirnya loyal terhadap produk tersebut.
 
Untuk memudahkan mencari dan memahami brand, beberapa ahli memberikan panduan seperti berikut yaitu, untuk siapa produk kita? Umurnya berapa? Karakter orang yang memakai produk tersebut seperti apa? Dan lain-lain.
 
Contoh produknya adalah sepatu, dipakai oleh orang berusia 17-45 tahun, berjenis kelamin lelaki, meskipun perempuan tetap bisa memakainya, orang tersebut berprestasi, energik, suka bergerak, butuh kenyamanan dan keamanan sepatu dalam bergerak, sepatu yang dipakai juga keren dan bergaya.
 
Jika kita sudah memahami brand tersebut, kita tinggal menerapkannya ke berbagai metode pemasaran. Contoh kita ambil metode pemasaran corong yaitu awareness, consideration, purchase, retention, dan advocacy.