Rekomendasi Wisata Anti Mainstream, Belajar Sejarah dari Kompleks Pemakaman di Kota Jakarta

Like

Selain itu ada patung yang disebut The Crying Lady yang menggambarkan kisah pilu seorang istri yang kehilangan suaminya karena wabah penyakit malaria yang dulu melanda Batavia di zaman dulu.

Ada juga nisan Marius Hulswit, seorang arsitek yang merancang dan melanjutkan pembangunan Gereja Katedral pada tahun 1899-1901. 
 

Prasasti Crying Lady yang menggambarkan kisah pilu seorang istri yang ditinggal mati suaminya ketika Batavia dilanda wabah penyakit malaria/dok.pribadi

Prasasti Crying Lady yang menggambarkan kisah pilu seorang istri yang ditinggal mati suaminya ketika Batavia dilanda wabah penyakit malaria/dok.pribadi


Lalu ada makam keluarga Van Rimsdijk yang terkenal sebagai tuan tanah yang memiliki kediaman paling mewah dan megah di Batavia kala itu. Ada juga nisan milik Johan Harmen Rudolf Kohler, seorang yahudi yang juga jenderal tentara Belanda yang tewas ditembak tentara Aceh pada Perang Aceh Pertama di tahun 1873. 

Ada juga nisan milik Kapitan Jas atau Kapten Jas yang dulunya sempat dianggap keramat oleh masyarakat sekitar.

Baca Juga: Menilik Bisnis Kos-Kosan Milik Tjokroaminoto!


Usut punya usut, konon katanya beredar ketika proses pemindahan jenazah dan kerangka yang ada di Kebon Jahe Kober ada satu kuburan yang tidak terusik atau tidak dipindahkan, kuburan tersebut adalah kuburan Kapitan Jas atau Vader Jas yang pada nisannya tertulis tanggal kematiannya yakni 5 Mei 1768. 

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, makam Kapten Jas ini berada di bawah pohon besar dan dianggap makam keramat karena banyak peziarah yang datang meminta kesembuhan dari penyakit.

Konon ketika era Gubernur Ali Sadikin dulu, tidak ada yang berani membongkar makam Kapten Jas karena mereka percaya jika yang dikubur di makan tersebut bukan hanya satu jasad saja.

Sampai saat ini pun diketahui masih banyak peziarah dari dalam dan luar negeri yang datang untuk berziarah ke makam Kapten Jas. 












----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung