Likes
3. Proses Penagihan yang Agresif
Bank keliling sering kali menggunakan metode penagihan yang agresif dan tidak manusiawi. Jika peminjam tidak dapat membayar cicilan tepat waktu, mereka bisa menghadapi intimidasi, tekanan psikologis, atau bahkan kekerasan fisik dari penagih utang.Ini bisa menyebabkan stres dan trauma bagi peminjam dan keluarganya, serta mengganggu kegiatan usaha sehari-hari.
4. Risiko Kehilangan Aset
Meskipun bank keliling sering kali tidak memerlukan jaminan yang besar, mereka tetap bisa menyita aset yang ada jika peminjam gagal membayar pinjaman. Ini bisa berupa peralatan usaha, kendaraan, atau bahkan properti pribadi.Kehilangan aset ini bisa berdampak signifikan pada kelangsungan usaha dan kehidupan pribadi peminjam, menyebabkan kerugian finansial yang besar dan merusak reputasi.
5. Siklus Utang yang Tidak Berkesudahan
Banyak peminjam yang terjebak dalam siklus utang yang tidak berkesudahan akibat bunga tinggi dan penagihan agresif. Mereka mungkin harus meminjam lagi untuk membayar pinjaman sebelumnya, sehingga utang mereka terus bertambah dan sulit untuk dilunasi.Baca Juga: Modal Usaha dengan Bank Keliling, Apakah Bisa Survive?
Siklus utang ini tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga bisa menghancurkan mental dan emosional peminjam.
6. Minimnya Perlindungan Hukum
Bank keliling sering kali beroperasi di luar regulasi perbankan yang ketat dan tidak diawasi oleh otoritas keuangan resmi. Ini berarti peminjam memiliki sedikit perlindungan hukum jika terjadi masalah.Mereka mungkin kesulitan untuk mengajukan keluhan atau mendapatkan bantuan hukum jika merasa diperlakukan tidak adil atau mengalami penyalahgunaan dalam proses pinjaman.
Peminjaman modal usaha ke bank keliling memang bisa memberikan solusi cepat bagi kebutuhan dana yang mendesak.
Namun, risiko dan dampak buruk yang ditimbulkan sering kali jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
Bunga yang tinggi, ketidakjelasan persyaratan, proses penagihan yang agresif, risiko kehilangan aset, siklus utang yang tidak berkesudahan, dan minimnya perlindungan hukum adalah beberapa alasan mengapa peminjam harus berhati-hati dan mempertimbangkan alternatif lain yang lebih aman dan menguntungkan.
Sebagai pelaku usaha, penting untuk selalu melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk meminjam modal dari sumber mana pun.
Mengutamakan lembaga keuangan resmi yang diawasi oleh otoritas keuangan, serta mencari saran dari profesional keuangan, bisa membantu menghindari jeratan utang yang merugikan.
Pilihan yang bijak dalam peminjaman modal usaha tidak hanya akan mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga menjaga stabilitas finansial dan kesejahteraan pribadi serta keluarga.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.