Mengapa Bullying Kerap Terjadi dan Bagaimana Upaya Pencegahannya?

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Menjadi Korban Bullying di Perguruan Tinggi? (Sumber gambar: Freepik)

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Menjadi Korban Bullying di Perguruan Tinggi? (Sumber gambar: Freepik)

Like

 Hai Be-emers! Kampus seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua mahasiswa untuk belajar, berkembang, dan bersosialisasi.

Namun, kenyataannya, kasus bullying masih sering terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Bullying bukan hanya terjadi di sekolah dasar atau menengah, tetapi juga bisa muncul di universitas dengan berbagai bentuk, mulai dari verbal, fisik, hingga cyberbullying. 
 

Mengapa Bullying Bisa Terjadi di Kampus?

Di lingkungan kampus, bullying bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti tekanan akademik, persaingan antar mahasiswa, atau bahkan perbedaan latar belakang sosial dan budaya.

Baca Juga: Melindungi Anak dari Kejahatan Dunia Maya, Ini yang Mesti Orang Tua Lakukan!

Dalam situasi seperti ini, beberapa mahasiswa mungkin merasa perlu untuk menunjukkan kekuasaan atau dominasi terhadap yang lain, yang akhirnya memicu tindakan bullying.
 

Upaya Pencegahan Bullying di Kampus

Membangun kampus bebas bullying memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pihak pengelola kampus. Ini beberapa strategi pencegahan yang dapat diterapkan:
 

1. Edukasi dan Sosialisasi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran tentang apa itu bullying, dampak buruknya, dan bagaimana cara menghadapinya.



Baca Juga: Perundungan Mahasiswa PPDS, Bagaimana Cara Efektif untuk Menghentikannya?

Kampus dapat mengadakan seminar, workshop, atau sesi diskusi yang melibatkan mahasiswa dan staf pengajar untuk membahas topik ini secara mendalam.
 

2. Membangun Budaya Kampus yang Inklusif

 Kampus harus mendorong terciptanya lingkungan yang inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan diterima tanpa memandang latar belakangnya.

Ini bisa dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan yang mempromosikan keragaman dan toleransi, serta memastikan bahwa semua kebijakan kampus mendukung inklusivitas.
 

3. Meningkatkan Pengawasan dan Dukungan

 Pengawasan yang ketat terhadap interaksi antar mahasiswa sangat penting untuk mencegah bullying. Selain itu, kampus harus menyediakan layanan konseling dan dukungan bagi mahasiswa yang mengalami atau menyaksikan bullying, sehingga mereka memiliki tempat yang aman untuk berbicara dan mendapatkan bantuan.