Emotional Marketing: Cara Ampuh Brand Brand Besar Mendapatkan Banyak Pelanggan

Emotional marketing adalah salah satu cara untuk mendatangkan pelanggan dari brand besar (Foto Freepik.com)

Like

Bisnis yang sukses adalah bisnis yang dapat memahami dengan baik kebutuhan serta keinginan daripada target audiencenya.

Bisnis yang sukses adalah bisnis yang memiliki relationship marketing yang baik. Ada banyak cara untuk kita bisa menjalankan bisnis seperti ini.

Kita bisa memulainya dari langkah yang paling dasar terlebih dahulu, yakni dengan membangun business plan yang baik.

Melalui business plan yang baik, kita bisa dengan mudah menentukan tujuan serta langkah-langkah yang tepat untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

Kita bisa menentukan channel marketing manakah yang paling potensial untuk mendukung tumbuh kembang bisnis.


Bahkan bukan hanya memilih channel marketing saja, business plan yang baik juga dapat membantu kita menemukan strategi pemasaran yang tepat. Yang dapat mendukung metrik-metrik penting dari channel marketing terpilih.

Baca Juga: Tips dan Trik Cara Membuat Business Plan

Semisal Anda memilih channel marketing berjenis social media marketing, maka jelas Anda butuh strategi yang dapat membantu metrik engagements perform, seperti like, comments, dan share.

Apabila metrik engagements yang didapatkan maksimal, tentu saja metrik penting lainnya, seperti traffic website atau bahkan konversi langsung, bisa ikut mengalami peningkatan.

Nah, di dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu teknik marketing yang dapat meningkatkan performa metrik engagements. Teknik marketing ini adalah emotional marketing.

Apa itu emotional marketing, apa saja manfaatnya?, bagaimana cara kerja dan juga apa saja contoh nyatanya?. Simak baik-baik artikel ini untuk mendapatkan jawaban lengkapnya.

Baca Juga: Gebrakan Pos Indonesia, Strategi Bisnis Menggaet Anak Muda!



Apa itu Emotional Marketing?

Emotional marketing adalah taktik pemasaran yang memanfaatkan respons emosional target audience sebagai basis utamanya.

Respons emosional ini kemudian diarahkan kepada kegiatan yang tepat, yang dapat membantu target audience lebih mudah memahami brand Anda.

Respons emosional yang terbangun serta diarahkan dengan tepat, akan membantu pebisnis lebih mudah membangun relationship marketing dengan baik.

Ini adalah manfaat terbesar dari penerapan emotional marketing. Tentu saja masih banyak manfaat-manfaat lain dari emotional marketing yang bisa Anda dapatkan. Beberapa di antaranya seperti;

  • Membantu pebisnis mendapatkan desain promosi yang menarik.

  • Pesan promosi yang penuh dengan emosional akan lebih mudah mengundang rasa simpati audience. Mereka jadi lebih termotivasi untuk melakukan share konten promosi Anda kepada orang lain.

  • Emotional marketing mampu membantu kampanye atau promosi yang dilakukan menjangkau audience yang lebih luas.

  • Viral marketing berpotensi terjadi, dan ini akan mempersingkat upaya Anda dalam peningkatan brand awareness. Setidaknya brand awareness yang didapatkan akan mencapai tahapan brand recall.



Cara Kerja Emotional Marketing

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menerapkan emotional marketing. 5 di antaranya adalah;

  • Brand Storytelling.

  • Mendukung Gerakan Tertentu (Riding The Wave).

  • Menyebarkan Opini.

  • Brand Visual yang Tepat.

  • Personalisasi Komunikasi.

Kelima cara di atas, memiliki cara kerjanya masing-masing. Mimin akan menjelaskannya satu per satu untuk Anda, dimulai dari;


1. Brand Storytelling

Terinspirasi dari penjelasan yang didapatkan di web Creativism, brand storytelling adalah proses promosi dengan menggunakan seni penyampaian narasi berisikan identitas, nilai, sejarah daripada brand kepada target audience.

Brand storytelling adalah salah satu langkah tepat untuk pebisnis dapat membangun brand perception yang positif. Didapatkan dari psikolog Jerome Bruner, orang-orang cenderung lebih mudah mengingat cerita atau pencitraan positif pada kampanye bisnis ketimbang kampanye bisnis yang penuh dengan fakta dan angka saja.

Baca Juga: Pengin Rekrut Karyawan Baru? Bisnis Owner Mesti Pertimbangkan 5 Hal Ini

Untuk bisa menjalankan brand storytelling yang baik, Anda perlu memahami 7 elemen dasar di dalamnya. 7 elemen dasar ini adalah;

  • Empati.

  • Sounding.

  • Otentik dan jujur.

  • Relatable.

  • Konsistensi.

  • Selaras dengan tujuan bisnis.

Ada banyak teknik brand storytelling yang bisa Anda terapkan. Yang paling sering digunakan tentu saja adalah teknik zero to hero.


2. Mendukung Gerakan Tertentu (Riding The Wave)

Kedua adalah dengan mendukung gerakan tertentu, yang gerakan ini dapat mempertegas posisi bisnis Anda dalam menyikapi sesuatu.

Terlebih lagi gerakan tertentu yang Anda ikuti, benar-benar dapat menambah citra positif target audience terhadap bisnis.

Brand Anda akan dipandang bukan hanya sekedar bisnis, mencari untung sebanyak-banyaknya, tetapi juga dipandang peduli terhadap isu-isu sosial atau politik terbaru.

Brand yang berani melakukan ini, akan mendapatkan simpati yang lebih besar dari target audience. Karena apa?, karena mereka merasa terwakilkan dan relatable.
Kita juga dapat menyebut taktik ini sebagai riding the wave. Perlu diketahui bahwa taktik riding the wave sudah sering diterapkan oleh banyak influencer, baik itu di Instagram maupun TikTok.


3. Menyebarkan Opini

Ketiga adalah dengan menyebarkan opini. Tentu saja opini yang disebarkan adalah opini positif, dan dapat menyentuh isu yang sedang hangat.

Taktik ini sedikit berbeda dari sebelumnya, di mana Anda sebagai pelakunya, harus dapat menyusun terlebih dahulu narasi yang tepat sasaran. Bukan tidak mungkin, dari opini Anda ini, malah tercipta pesan promosi berantai yang cepat, atau menjadi viral marketing.

Baca Juga: Strategi Bisnis Jangka Panjang: Perjalanan Tatuis dari Garasi Hingga Pabrik!



4. Brand Visual yang Tepat

Keempat adalah penggunaan brand visual yang tepat. Brand visual sendiri adalah proses visualisasi pada merek baik itu pada nama maupun pada logonya. Teknik ini digunakan agar brand memiliki ciri khusus yang mudah diingat oleh masyarakat.

Kita bisa menemukan banyak contoh brand visual ini dalam kehidupan sehari-hari. Seperti desain produk, desain konten media sosial, desain iklan billboard, desain iklan video dan lain sebagainya. Ada banyak aplikasi desain visual yang bisa Anda gunakan. Dimulai dari Photoshop, Corel Draw, Adobe Illustrator, Canva dan juga Figma.


5. Personalisasi Komunikasi

Terakhir adalah personalisasi komunikasi. Sesuai dengan namanya, personalisasi komunikasi adalah teknik untuk dapat menyesuaikan gaya komunikasi kepada lawan bicara.

Teknik seperti ini bisa dengan mudah Anda terapkan, apabila di dalam proses business plan, Anda sudah melakukan riset segmen audience atau buyer persona terbaik.

Menemukan gaya komunikasi yang relevan dengan lawan bicara, akan menjadikan pesan promosi yang ada, mudah diterima.

Lawan bicara atau penerima pesan promosi akan dengan senang hati mendengarkan dan bahkan membagikannya kepada orang lain. Word of mouth marketing pun berjalan otomatis.


Contoh Emotional Marketing

Ada banyak brand-brand besar yang telah menerapkan emotional marketing ini. Di sini akan memberikan 3 contohnya saja. Dimulai dari;

1. Iklan Kecap ABC, Suami Sejati Mau Masak


Contoh pertama dari mimin bisa Anda lihat melalui iklan ABC, Suami Sejati Mau Masak. Di dalam video tersebut, terlihat dengan jelas bahwa kecap ABC ingin menyampaikan pesan emosional yang mendalam, di mana Ibu Rumah Tangga sama lelahnya dengan suami yang bekerja di kantor. Bahkan banyak Istri yang dia adalah wanita karir juga bisa menyempatkan dirinya untuk tetap memasak.

Baca Juga: Cobain Strategi Breadcrumbing Strategi Meraup Cuan Lebih Banyak untuk Bisnis Restoran!

Di iklan ini juga terdapat pesan tersirat bahwa tugas memasak, sejatinya bukan kewajiban untuk Istri, melainkan tugas bersama. Suami harus dapat mengerti kondisi istrinya yang kelelahan.

Iklan ABC ini sukses memotivasi suami-suami di rumah untuk bisa memasak dan meringankan kerja Istri. Lebih jauh, iklan ABC ingin membuang jauh-jauh kesan suami patriarki, yang memandang memasak adalah kewajiban Istri. Kita dapat menyebut emotional marketing ini sebagai penyebaran opini positif.


2. Iklan Logo Pepsi di Burger King

 

Sumber: Oneclub.org

Contoh yang kedua adalah logo Pepsi yang ada di gambar Burger King. Bisa dibilang bahwa ini adalah taktik marketing jenius dari Pepsi.

Ditambah dengan copy better with, menjadikan orang-orang yang mungkin membeli Burger King tersugesti untuk membeli Pepsi sebagai minuman pendamping terbaik. Kita bisa menyebut strategi emotional marketing ini masuk ke dalam jenis brand visual.


3. Konten Exabytes Data Bocor

 

Sumber: Instagram Exabytes

Terakhir adalah konten Exabytes yang menyinggung soal kebocoran data di suatu negara. Mimin rasa, tidak perlu terlalu panjang untuk menjelaskannya ya, ehehe.

Perlu diketahui bahwa konten exabytes ini dapat kita klasifikasikan sebagai emotional marketing jenis riding the wave.

Semoga informasi ini bermanfaat ya.














----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung