Fenomena Kelas Menengah Turun Kasta, Bagaimana Mengantisipasinya?

Kelas menengah mengalami penurunan pendapatan. Tentunya ini jadi masalah untuk menuntaskan kemiskinan (Foto Freepik.com)

Like

Kelas menengah sering kali dianggap sebagai tulang punggung perekonomian suatu negara. Mereka adalah kelompok yang memiliki daya beli cukup tinggi, menggerakkan sektor konsumsi, dan berperan penting dalam stabilitas sosial.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena "turun kasta" yang dialami oleh kelas menengah semakin menjadi sorotan.

Apa yang sebenarnya terjadi, dan mengapa kelompok yang dulu sejahtera ini bisa mengalami kesulitan ekonomi?

Ketidakstabilan Ekonomi Global Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan status ekonomi kelas menengah adalah ketidakstabilan ekonomi global.

Krisis ekonomi, inflasi, dan fluktuasi nilai tukar mata uang dapat menyebabkan biaya hidup meningkat tajam, sementara pendapatan tidak mengalami peningkatan yang sebanding.


Akibatnya, daya beli kelas menengah menurun, dan mereka harus beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih sederhana.

Biaya Hidup yang Terus Meningkat Kenaikan harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan, kesehatan, dan perumahan telah menjadi beban berat bagi banyak keluarga kelas menengah.

Baca Juga: Kelas Menengah Turun Kasta, Masalah Ekonomi atau Gaya Hidup?

Meskipun pendapatan mungkin tetap stabil, inflasi yang tinggi membuat uang yang mereka miliki menjadi kurang berharga, sehingga mereka harus mengurangi pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Ketimpangan Penghasilan Ketimpangan penghasilan yang semakin melebar antara kelompok terkaya dan kelas menengah juga berperan dalam fenomena ini.

Sementara kelompok terkaya terus menikmati peningkatan kekayaan, kelas menengah justru sering kali stagnan atau bahkan mengalami penurunan pendapatan.

Perbedaan ini menciptakan kesenjangan ekonomi yang semakin terasa, membuat kelas menengah semakin sulit untuk mempertahankan gaya hidup mereka.