Asuransi Ditolak? Ini Tipsnya Supaya Gampang Klaim!

Memahami asuransi sama pentingnya mengikuti asuransi itu sendiri. Sumber gambar: Pixabay

Like

Sebagian orang berpendapat asuransi itu penting, sehingga merasa harus mengikutinya. Asuransi memberi perlindungan atas aset yang dimiliki, baik kesehatan, jiwa, harta seperti mobil, bahkan perusahaan.

Meski demikian, memahami asuransi, sama pentingnya dengan mengikuti asuransi itu sendiri.

 

Asuransi tidak bisa diklaim

Beberapa waktu lalu, viral artis Indra Bekti dan istrinya yang akan melakukan penggalangan dana sosial untuk pengobatan Indra Bekti sendiri, karena mereka tidak bisa klaim asuransi yang mereka ikuti.  
 
Lalu di kolom komentar, muncul banyak sekali komentar, yang menyatakan pengalaman sejenis, akibat tidak bisa klaim asuransi.

Baca Juga: Momen Bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil!

Mulai dari yang katanya hanya karena telat bayar sehari sehingga asuransi tidak bisa diklaim, hingga yang menyatakan bahwa semua jenis asuransi itu tipu-tipu.
 
 

Pahami Istilah-Istilah Asuransi

Premi merupakan uang yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi untuk dibayarkan 
berdasarkan perjanjian asuransi untuk memperoleh manfaat asuransi. 
 
Polis asuransi merupakan surat kontrak/ perjanjian sebagai bukti pengalihan risiko dari tertanggung (nasabah asuransi) kepada penanggung (pihak asuransi). 
 
Nilai pertanggungan merupakan nilai ekonomis tertanggung yang dijamin oleh penanggung. 
 
Klaim merupakan kewajiban penanggung untuk membayar ganti rugi jika tertanggung mengalami risiko kerugian yang dijamin dalam polis.
 

 

Memilih Asuransi dengan Bijak

Berikut adalah beberapa tips memilih asuransi dengan bijak yang bisa kamu terapkan: 
 
1. Pilih yang tidak menjanjikan keuntungan berlebihan atau menggiurkan. Atau yang masuk akal. Semakin menggiurkan, sebaiknya ditinggalkan.


Dalam hal ini, pun ada kesan mengambil harta orang lain. Jika premi hangus, hartanya akan diambil pihak penanggung.

Atau, pihak tertanggung bisa klaim dengan nilai yang jauh lebih besar, berkali lipat, dibandingkan dengan premi yang dibayarkan. 
 
2. Pilih yang bersifat sosial atau gotong-royong. Asuransi jenis ini biasanya premi yang dibayarkan kecil. Meskipun kecil, tetapi uang yang terkumpul tetap banyak, karena yang ikut asuransi ini sangat banyak. Contohnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Uang yang terkumpul ini akan diputar untuk membantu orang yang terkena musibah, sehingga sifatnya sosial atau gotong-royong.  
 
3. Pilih yang menyerupai tabungan. Asuransi jenis ini persis seperti tabungan, menabung di asuransi. Sehingga, jumlah yang diterima sama dengan yang ditabungkan.
 
4. Pilih yang memberikan info dengan baik. Info yang diberikan detail, mudah dipahami, dan diberi waktu untuk memahami. Bukan yang memburu-buru agar segera mendaftar. Juga pelajari asuransi, sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Jangan hanya mengandalkan penjelasan dari agen, sehingga seolah-olah dibohongi.