Membebaskan Middle Income Trap dengan Menghasilkan CUAN Lewat Hobi, Bisa Enggak Sih?

Jebakan middle income trap, kamu bisa menyelesaikannya dengan cara ini (Foto Freepik.com)

Like

Isu hangat seputar menurunnya kelas menengah masih belum reda ditimpa lagi dengan isu jebakan penghasilan menengah (Middle Income Trap).

Penghasilan masyarakat di Indonesia masih didominasi berpenghasilan menengah. Sebelum covid menyerang, Indonesia ditetapkan sebagai negera berpenghasilan menengah atas namun setelahnya menjadi negara berpenghasilan menengah bawah, Bank Dunia (World Bank) 2021.

Pendapat ukuran penghasilan menengah begitu beragam jika merujuk data Badan Pusat Statistik penghasilan menengah adalah masyarakat yang punya penghasilan 5,67 juta perbulan. Namun rata-rata penghasilan tenaga kerja besaran penghasilannya sesuai Upah Minium Provinsi. 

Terlebih Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dalam sebuah kesempatannya memberikan contoh provinsi yang berhasil keluar dari middle income trap yaitu ada Jakarata dan Kalimantan Timur. Provinsi lainnya masih belum bisa keluar dari jebakan penghasilan menengah. Tetapi pemerintah sedang berusaha memeratakannya dengan cara pemetaan ekonomi.

Baca Juga: Terbebas dari Middle Income Trap, Ini 7 Caranya!


Penyebab Middle Income Trap

Middle Income Trap muncul karna pertumbuhan ekonomi yang masih rendah. Kemiskinan masih tinggi, inflasi, tenaga kerja yang tidak sepenuhnya teserap hingga daya beli masyarakat menurun.


Pemerintah sudah menyadari bahwa salah satu hal penting untuk keluar dari ini adalah hilirisasi khususnya bidang manufaktur hingga peningkatan industrialisasi sektor pertanian.

Sederhananya ekonomi tidak bisa tumbuh signifikan jika masih banyak orang menganggur. Orang yang menganggur disebabkan kesulitan mencari kerja atau menciptakan usaha lalu ekonomi tidak bisa bergerak dengan signifikan.

Baca Juga: Apa Itu Middle Income Trap dan Bagaimana Bahayanya?
 

Tingkatkan Produktivias, Hobimu Bisa Menghasilkan Uang

Tidak susah untuk lebih produktif terpenting kamu mengetahui hal apa yang bisa membuatmu meningkatkan nilai tambah.

Terlalu dangkal jika kita hanya mengharapkan regulasi, kebijakan, atau fasilitas pemerintah tanpa ada kesiapan kita untuk menyambut semuanya.