5 Tips Ilmu Parenting dalam Mendidik Anak

Mempelajari dan mempraktikkan ilmu parenting merupakan salah satu cara untuk menjaga hubungan yang baik antara orang tua dan anak. Sumber gambar: Adobe Express

Like

Cerita Nikita Mirzani dan anaknya, Lolly, memang salah satu dari sekian berita hubungan antara orang tua dan anak yang sedang disorot di media.  

 
Dan kembali lagi, ternyata yang disorot adalah mengenai ilmu parenting. Meskipun, Lolly sebagai anak, juga disorot, seharusnya berperilaku lebih baik lagi.
 
 

Ilmu Parenting itu Penting

Ilmu parenting adalah pengetahuan dan teknik yang berhubungan dengan cara membesarkan anak. Banyak aspek dalam ilmu parenting ini, namun kali ini, kita akan ambil lima hal diantaranya, yaitu komunikasi, disiplin, empati, pengelolaan emosi, dan doa
 

1. Komunikasi

Komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting dalam ilmu parenting. Komunikasi ini antara lain bisa menyebabkan anak merasa dilibatkan, bisa digunakan untuk mengelola konflik, dan bisa digunakan untuk mendidik benar dan salah.
 
Anak merasa dilibatkan. Berkomunikasi dan mengajarkan cara berkomunikasi yang baik membuat anak merasa dihargai, dipahami, dan dihormati oleh orang tua mereka.

Hal ini juga bisa membantu membangun hubungan yang kuat, antara anak dan orang tua. Selain itu, anak-anak juga bisa mengambil keteladanan cara berkomunikasi yang baik dari orang tuanya.

Baca Juga: Pengin Punya Anak Penurut, Ini Hal yang Harus DIperhatikan Orang Tua!
 
Bisa mengelola konflik. Berkomunikasi dan mengajarkan cara komunikasi yang baik pada anak, juga dapat membantu anak-anak memahami cara mengelola konflik dengan sehat. Baik konflik dengan orang tua ataupun dengan rekan yang lain.
 
Mendidik benar dan salah. Orang tua juga dapat mendidik anak mengenai hal yang benar dan salah dengan menggunakan komunikasi yang tepat. 
 
 

2. Disiplin

Disiplin dalam ilmu parenting adalah konsep mendidik anak-anak untuk mengatur perilaku mereka sesuai aturan. Ini antara lain bisa dilakukan dengan memberi tugas, menjelaskan batasan, dan diberi keteladanan . 
 
Memberi tugas. Memberi tugas pada anak membuat anak berpartisipasi dalam tugas sehari-hari. Ini antara lain bisa dicontohkan dengan diberi tugas membersihkan kamar mereka atau mencuci piring setelah makan, meskipun di rumah ada asisten rumah tangga (ART).
 
Menjelaskan batasan. Menjelaskan kepada anak tentang batasan dan konsekuensi, sama pentingnya dengan memberi tugas pada anak itu sendiri. Ini bisa dicontohkan dengan anak boleh meminta bantuan ART untuk membantu merapikan kamar, jika anak merasa kurang enak badan, pun dengan bahasa yang sopan.
 
Diberi keteladanan. Ingat, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Hal yang cukup penting dalam mendidik kedisiplinan anak adalah keteladanan. Orang tua tidak bisa mengharapkan anaknya lebih disiplin, jika orang tuanya sendiri tidak berdisiplin.