Buka Rahasia: Investasi Bukan Melulu Tentang Saham

Membuka Rahasia Investasi ( Sumber Gambar : www.Freepik.com )

Like

Seringkali kita mendengar berbagai opini ataupun komentar yang muncul di kalangan masyarakat mengenai investasi identik dengan saham yang terkenal susah untuk dipelajari, hingga menyebabkan kebangkrutan, seperti :
  • Investasi itu main saham ya bro?
  • Jangan main saham, bahaya bisa rugi !
  • Teman-teman saya banyak yang bangkrut setelah main saham.
Opini-Opini tersebut banyak sekali bermunculan di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa telah terbentuknya cara pandang yang menganggap investasi selalu mengenai saham, investasi selalu berujung kerugian, dan opini-opini buruk lainnya.

Menariknya lagi, artikel ini akan membuka sebuah rahasia mengenai tools atau cara lain yang dapat kamu lakukan untuk berinvestasi diluar saham. Berikut 5 instrumen investasi selain saham yang dapat kalian coba :


1. Deposito

Deposito atau produk perbankan seperti jasa tabungan yang ditawarkan kepada nasabah. Deposito memiliki jangka waktu tertentu  yang disebut jangka jatuh tempo sekitar 1, 3, 6, hingga 12 bulan, dimana uang yang ditabung tidak boleh diambil oleh nasabah. Deposito ini merupakan instrument investasi yang memiliki bunga pembagian hasil terkecil dengan resiko rendah.


2. Emas

Harga emas yang cenderung selalu naik dan jarang mengalami penurunan menyebabkan emas adalah salah satu instrumentasi investasi yang memiliki resiko sangat rendah. Harga emas cenderung berfluktuasi dan semakin tinggi fluktuasinya maka semakin tinggi harga emas dari waktu per waktu.

Dilansir melalui Bisnis.com Harga emas Antam ukuran 1 gram pada bulan Agustus 2020 mencapai Rp1.065.000. Sedangkan untuk ukuran terkecil, yakni 0,5 gram, harganya juga mengalami kenaikan sebesar Rp5.500. Adapun, harga jual kembali (buyback) emas Antam pun naik Rp11.000 menjadi Rp964.000 per gram. 


3. Obligasi

Obligasi merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah/perusahaan. Biasanya pemerintah mengeluarkan surat utang untuk mendanai proyek pembangunan jalan tol, pengembangan perusahaan BUMN, dan berbagai tujuan lainnya.

Keuntungan yang didapat ketika kita membeli obligasi adalah bunga pinjaman dan capital gain pada saat jatuh tempo obligasi dicairkan. Capital gain ini merupakan keuntungan yang akan diperoleh ketika harga obligasi saat jatuh tempo lebih tinggi dari harga saat penawaran.


Obligasi termasuk instrumentasi investasi yang memiliki resiko rendah dikarenakan adanya jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan undang-undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (SUN).


4. Peer to Peer Lending

Peer-to-peer (P2P) lending adalah layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi. P2P lending akan menghimpun dana dari masyarakat untuk kebutuhan usaha di kalangan masyarakat juga. Selain itu P2P lending identik menggunakan platform applikasi yang sangat kekinian dan digemari oleh kaum milenial.

Investasi di P2P lending tidaklah membutuhkan modal yang banyak, transaksi yang aman karena terdaftar di OJK, dan pembagian hasil yang cukup tinggi, selain itu ketika kalian berinvestasi di P2P lending maka kalian turut membantu dalam membangun roda perekonomian masyarakat.


5. Reksadana

Reksadana adalah sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya akan dikelola oleh manajer investasi menggunakan instrument investasi lainnya yang berdasarkan underlying asset yang nasabah pilih.

Underlying asset disini antara lain pasar uang (deposito, rekening bank), pendapatan tetap (obligasi, surat utang), hingga saham (konvensional, syariah, dll). Oleh karena itu kita sebagai investor tidak perlu bingung untuk mengelola dana, manajer investasilah yang akan mengelola dana kita dengan baik. Reksadana memiliki rata-rata imbal hasil sebesar 5% hingga 20% tergantung dari jenis reksadana yang dipilih.

Banyak kan instrument investasi selain saham? Semua instrument diatas memiliki nilai resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham namun dengan rata-rata bagi hasil yang tidak kalah juga. So, tunggu apalagi Yuk berinvestasi !