Apa sih Doom Spending Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Fenomena doom spending di kalangan gen Z dan millenial (Freepik.com)

Like

Tahukah Be-emers bahwa saat ini sedang ada fenomena doom spending yang terjadi. Apa sebenarnya doom spending itu dan bagaimana hal ini bisa terjadi? 

Doom spending adalah istilah yang menggambarkan perilaku pengeluaran uang secara berlebihan sebagai respons terhadap perasaan cemas, ketidakpastian, atau stres, terutama ketika seseorang merasa tidak memiliki kendali atas masa depan.

Mirip dengan doomscrolling, yang melibatkan konsumsi konten negatif secara berlebihan, doom spending biasanya muncul saat seseorang mencoba mencari penghiburan atau pelarian sementara dari keadaan emosional yang sulit.

Fenomena ini bisa terjadi, misalnya, selama masa pandemi atas saat krisis ekonomi sedang berjalan seperti akhir-akhir ini.

Akibatnya, orang-orang akan mulai merasa cemas dan mulai menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.


Bentuk doom spending ini bisa berupa belanja online, membeli barang-barang mewah, atau pengeluaran berlebihan untuk makanan dan hiburan.

Doom spending terjadi karena beberapa faktor psikologis dan emosional yang mendorong orang untuk mencari pelarian atau kenyamanan melalui belanja. Beberapa alasan utama mengapa orang bisa melakukan doom spending antara lain:
 

Mengatasi Stres atau Kecemasan

Ketika seseorang merasa cemas atau stres, mereka cenderung mencari cara untuk merasa lebih baik. Berbelanja bisa memberi sensasi kesenangan atau kenyamanan sementara, seperti hadiah untuk diri sendiri.
 

Ilusi Kontrol

Dalam situasi yang tidak pasti, orang sering merasa tidak memiliki kendali atas banyak hal, dan belanja bisa memberikan perasaan "kontrol atau mengendalikan." Membeli sesuatu membuat mereka merasa bahwa ada sesuatu yang bisa mereka pilih dan kendalikan.

Baca Juga: Doom Spending, Mengapa Bisa Terjadi?
 

Pengalihan Perhatian dari Masalah

Belanja bisa menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari kekhawatiran atau masalah yang dihadapi. Ini adalah bentuk pelarian yang membuat orang merasa lebih baik sementara waktu.
 

Kecanduan pada Rasa Senang

Belanja dapat memicu pelepasan dopamin di otak, yang terkait dengan perasaan senang dan puas. Orang bisa menjadi kecanduan pada rasa senang ini dan mencari cara untuk mempertahankannya dengan terus berbelanja.
 

Pengaruh Sosial dan Media

Media sosial sering menampilkan gaya hidup mewah atau mendorong tren konsumsi yang membuat orang ingin mengikuti, sehingga tanpa sadar mengarahkan mereka untuk berbelanja lebih banyak.
 

Keinginan untuk "Merayakan" atau "Menghadiahi" Diri Sendiri

Ketika seseorang berhasil melalui periode sulit, mereka sering merasa bahwa mereka pantas untuk "merayakan" atau "menghadiahi" diri sendiri dengan belanja.

Perilaku doom spending sebenarnya bisa menjadi tanda bahwa seseorang membutuhkan perhatian lebih terhadap kesejahteraan mental mereka. Mencari dukungan dari teman atau keluarga, atau berbicara dengan profesional, bisa membantu mengatasi kebiasaan ini.

Untuk meminimalisir dan menyiasati doom spending, ada beberapa strategi yang bisa BM-ers terapkan agar pengeluaran lebih terkendali dan perilaku ini tidak menjadi kebiasaan. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba: