Update Saham Bisnis Muda, Edisi 2 Juni 2020

Like

Membuka bulan Juni 2020, IHSG pagi ini (2/6) terpantau menguat di awal perdagangan dengan naik hingga 2%. Sampai pukul 9:05 WIB, berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, IHSG berhasil naik di level 4.853,99.

Menghijaunya IHSG pagi ini membawa 176 saham menguat. Meskipun, masih ada 72 saham melemah dan 132 saham lainnya yang stagnan.

Seluruh sektor terpantau menguat nih. Penguatan ini dipimpin oleh sektor finansial sekitar 4,23%. Lebih tepatnya sih BBRI, BBCA, dan BMRI yang paling melesat di pembukaan pagi ini dengan masing-masing menguat 8,81%, 4,05%, dan 6,04%.

Tiga saham big caps, tersebut juga ternyata diborong asing. Selain itu, IHSG yang bullish  pagi ini juga enggak lepas dari sentimen positif pelonggaran PSBB dengan kebijakan new normal.

Enggak cuma di Indonesia aja, adanya pelonggaran pembatasan sosial dan belum ada tanda-tanda gelombang ke dua Covid-19, bikin pasar makin positif. Selain itu, pasar juga masih stand by buat melihat peluang Amerika Serikat dalam sanksi perusahaan dan pejabat China atas situasi di Hong Kong saat ini.


Baca juga: Investasi Saham di Tengah Pandemi? Why Not!

Kinerja Emiten

Selain membawa pengaruh positif ke pergerakan IHSG pagi ini, kebijakan new normal juga dinilai bakal berdampak baik juga nih buat kinerja emiten. Namun, kalau menurut Asosiasi Emiten Indonesia, dilansir dari Bisnis.com, hal itu enggak secara instan terjadi.

Soalnya, kebijakan new normal itu sendiri juga bakal dilakukan secara bertahap. Nah, sektor BUMN digadang-dagang bakal jadi sektor yang yang lebih dulu bangkit. Mengingat, masih banyak proyek nasional yang mesti tetap berjalan.

Sementara itu, dari laporan kinerja kuartal I/2020, mayoritas emiten pertambangan justru kinerjanya lagi enggak cemerlang nih. Dari data yang dihimpun Bisnis.com, emiten INDY dan BUMI bahkan sampai berbalik merugi.

Hanya emiten TOBA dan GEMS yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih di kuartal I/2020 nih, Be-emers. Laba bersih dari TOBA tumbuh 218%, sedangkan GEMS naik 54% secara year on year. Walaupun begitu, emiten tambang juga lagi mempersiapkan sejumlah strategi buat menghadapi kuartal baru lho. 

Wah, ada kabar apa lagi ya yang terjadi di pasar modal hari ini?