Investasi (Sumber: Pixabay)
Likes
Dunia investasi mungkin sering terasa seperti “zona asing” bagi pemula yang baru terjun. Zona asing itu penuh dengan istilah-istilah sulit dan jarang ditemui. Diversifikasi? Volatilitas? Likuiditas? Apa maksudnya?
Istilah dalam Investasi yang Perlu Kamu Ketahui
Sebagai orang yang sudah siap nerinvestasi, Be-emrs bisa mencari tahu arti dari istilah-istilah asing tersebut.Dalam artikel ini, kamu dapat memahami beberapa istilah penting yang sering muncul dalam dunia investasi. Apa saja?
1. Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi membagi investasi ke berbagai jenis aset, misalnya saham, emas, atau reksa dana. Tujuannya sederhana, yaitu untuk mengurangi resiko.
Misalnya, kalau satu aset mengalami kerugian, aset lain masih bisa menutupi.
Misalnya, kalau satu aset mengalami kerugian, aset lain masih bisa menutupi.
Ilustrasi gampangnya, kalau kamu taruh semua telur di satu keranjang, apa yang terjadi kalau keranjangnya jatuh? Semua telur pecah!
Begitu juga dengan investasi. Maka dari itu, sebar portofolio kamu untuk keamanan.
Begitu juga dengan investasi. Maka dari itu, sebar portofolio kamu untuk keamanan.
2. Volatilitas
Volatilitas menggambarkan seberapa besar fluktuasi harga suatu aset dalam periode tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin besar risikonya.
Contohnya adalah Bitcoin. Bitcoin terkenal dengan volatilitasnya. Hari ini bisa naik tajam, besoknya turun drastis. Investor harus siap mental menghadapi perubahan harga ini.
Contohnya adalah Bitcoin. Bitcoin terkenal dengan volatilitasnya. Hari ini bisa naik tajam, besoknya turun drastis. Investor harus siap mental menghadapi perubahan harga ini.
3. Likuiditas
Likuiditas adalah seberapa gampang aset kamu diubah menjadi uang tunai tanpa kehilangan banyak nilai.
Misalnya, saham perusahaan besar (blue-chip) biasanya sangat likuid karena mudah dijual kapan saja.
Sebaliknya, properti bisa memakan waktu lama untuk dijual, jadi kurang likuid. Be-emers harus punya aset likuid untuk kebutuhan darurat.
Misalnya, saham perusahaan besar (blue-chip) biasanya sangat likuid karena mudah dijual kapan saja.
Sebaliknya, properti bisa memakan waktu lama untuk dijual, jadi kurang likuid. Be-emers harus punya aset likuid untuk kebutuhan darurat.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.