Gimana Sih Investasi ala Sang Investor Legend Bernard Baruch?

Bernard Baruch - Canva

Like

Nama Bernard Baruch menjadi sebuah legenda dalam perekonomian Amerika Serikat. Selain sebagai pebisnis, pria yang lahir pada Agustus 1870 ini juga merupakan seorang investor, pejabat publik, multimiliuner, filantropis, serta penasehat ekonomi presiden Amerika seperti Woodrow Wilson dan Franklin Roosevelt.

Menjadi seorang broker dan partner di A.A Houseman & Co di tahun 1881, Baruch pun membeli seat di New York Stock Exchange seharga US$19.000 saat itu. Dari sana, ia berhasil mengumpulkan banyak duit sebelum umur 30 tahun lho.

Namun, di tahun 1903, ia memutuskan untuk punya firma pialang sendiri sehingga dijuluki “The Lone Wolf of Wall Street”. Meski begitu, di tahun 1910, ia dinobatkan menjadi salah satu penyandang dana terbaik di Wall Street.

Di sisi lain, ia mulai mengantisipasi kehancuran Wall Street di awal 1927 dengan menjual saham secara singkat. Pria yang wajahnya pernah muncul di sampul majalah Time ini menolak bergabung dengan kumpulan pemodal untuk mendukung pasar yang menurun di tahun 1929.

Sebagai operator saham paling sukses dalam sejarah Amerika, berikut aturan atau tips yang dijalani Baruch dalam berinvestasi yang dilansir dari laman Business Insider.
 

Jangan Berspekulasi

Dalam berinvestasi, jangan mudah udah berspekulasi, kecuali jika kamu bisa menjadikannya sebagai pekerjaan full time.


Misalnya, kamu mendedikasikan hidup kamu untuk menjadi seorang broker atau investor secara utuh seperti Lo Kheng Hong.
 

Hati-hati dan Cari Tahu Lebih Dalam

Investasi tentunya tak luput dari risiko. Makanya, kamu perlu ekstra hati-hati dengan seseorang yang mengaku mengetahui informasi tertentu seputar investasi.

Sebelum mempercayakan pada satu sekuritas tertentu, cari tahu informasi apa saja terkait perusahaan, manajemennya, pesaingnya, pendapatan, hingga prospek masa depannya.

Selain itu, jangan terlalu percaya pada banyak sekuritas. Lebih baik, kamu fokus pada beberapa sekuritas, tapi mudah memantaunya.
 

Bijak Melihat Kondisi

Jangan pernah mencoba untuk membeli saham saat harganya murah dan menjualnya saat harga mahal. Selain itu, pelajari gimana untuk segera menghapus kerugian yang terjadi.

Kamu pun perlu meninjau ulang investasi yang kamu koleksi untuk mengetahui prospek ke depannya. Terlebih, jangan coba-coba menjadi pendorong semua investasi dan fokuslah di bidang yang paling kamu kuasai.

Baca juga: Perlukah Meninjau Ulang Portofolio Investasi? Ini Tipsnya

Selalu simpan sebagian besar modal kamu sebagai cadangan tunai. Jadi, jangan pernah menginvestasikan semua dana yang kamu punya ya! Terakhir, pelajari juga kewajiban pajak kamu.