Meski Marak Pelanggaran Reksa Dana, Ini yang Bisa Kamu Lakukan

Be careful - Canva

Like

Seperti yang diketahui, belakangan ini marak terjadi kasus pelanggaran dalam instrumen investasi reksa dana. Beberapa manajer investasi bahkan mengalami gagal bayar dan disuspensi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Hal tersebut tentunya bikin investor merugi. Selain itu, kepercayaan terhadap instrumen ini pun perlu diperhitungkan kembali.

Nah, tenang, yang salah itu bukan produk reksa dananya. Namun, itu juga bisa dilihat dari bagaimana cara kamu untuk lebih bijak dalam menentukan produk dan manajer investasi.

Dilansir dari Bisnis, kamu bisa melakukan hal ini agar terhindar dari jebakan kasus reksa dana.
 

Hindari Iming-iming Fix Return

Menurut Direktur Eksekutif APRDI Mauldy Rauf, investor baiknya selalu menghindari iming-iming imbal hasil pasti (fix return). Soalnya, perlu kamu ingat nih, setiap investasi di pasar saham enggak mungkin dapat menjamin imbal hasil dalam jangka waktu tertentu.

Mudahnya nih, kamu dapat membandingkan dengan deposito. Jadi menurut Mauldy., kalau ada yang janji kasih imbal hasil 2x lipat dari deposito itu adalah hal yang mustahil.


Selain itu, menurut Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia Edwin Sebayang, fix rate yang ditawarkan manajer investasi itu merupakan semacam ponzi scheme yang masuk di awal. Namun, kalau lama-lama manajer investasi sendiri enggak mampu, mereka pun akan boncos.
 

Cermati Underlying Asset

Ketika kamu sudah mantap untuk menentukan produk reksa dana beserta manajer investasinya, hal yang perlu kamu lakukan selanjutnya adalah mencermati perkembangan efek dasar (underlying asset).

Adapun perkembangan efek dasar bisa kamu ketahui melalui Fund Fact Sheet reksa dana. Perlu kamu ketahui juga, manajer investasi kini diwajibkan untuk mengungkap 10 besar kepemilikan efek di dalam fund fact sheet reksa dana.

Dengan begitu, kamu jadi bisa mengecek performa saham yang jadi aset dasar penyusun produk reksa dananya secara berkala deh.