Quo Vadis Industri Pupuk Indonesia?

harapan dasar, pupuk semakin dekat dengan petani (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Like

Pupuk dan industri pupuk selalu menyertai perjalanan Indonesia. Negara yang berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa ini memang dikenal sebagai negara agraris. Yakni, negara dengan penduduknya sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Maka, membahas pupuk sama artinya membicarakan hajat hidup banyak seluruh warga Indonesia.

Di tengah gejolak ekonomi dunia karena perang dagang dan perang militer, juga pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19. Juga beragam tantangan lain, pemenuhan kebutuhan pupuk nasional harus selalu diupayakan dan dijalankan (kompas.id, 29/07/2023).

Konjungsi dasar dari penyediaan pupuk nasional adalah penyiapan pangan. Karena bagaimanapun penyiapan pupuk sama artinya dengan pemenuhan kebutuhan dasar untuk mendukung ketahanan pangan guna mencapai swasembada pangan.
 
Pupuk adalah input utama dalam pertanian dan industri pupuk adalah penopang utama dalam ketersediaan pupuk berkualitas.

Apabila pupuk berkualitas mudah didapat, tentu akan linear dengan peningkatan kualitas serta kuantitas produk pertanian. Karena, pupuk berkontribusi sebesar 62 persen dari produktivitas tanaman (antaranews.com, 17/07/2024).


Permasalahan mendasar adalah stigma yang beredar di masyarakat luas, bahwa pupuk kimia adalah salah satu penyebab rusaknya ekosistem. Baik ekosistem lingkungan secara umum maupun ekosistem pertanian secara khusus. Baik itu pada tanah, udara maupun air (potretutara.com).

Klaim ini juga pernah terjadi di masa silam. Dalam sebuah wadah program besar swasembada pangan. Program pembangunan pertanian yang mengadopsi revolusi hijau di tahun 1970-an hingga 1984 misalnya.

Eksploitasi lahan dan penggunaan pupuk kimia berlebihan, menyebabkan terjadi degradasi lahan. Dari sana, terjadi stagnasi produksi pangan (Husnain dan Rochayati, 2016).

Jadi apakah penggunaan pupuk memang menyebabkan kerugian separah itu? Iya, apabila pupuk diaplikasikan secara berlebih-lebihan memang akan merusak ekosistem. Hal ini memang sering terjadi karena pemikiran dasar kebanyakan petani kita yang beranggapan semakin banyak pupuk semakin subur. 

Lalu, apakah stigma itu dibenarkan? Kalau benar tentu bukan stigma. Pupuk adalah input nutrisi dalam produksi pertanian. Sebagai penunjang ketersediaan unsur hara tanaman. Karena perkembangan lingkungan, cuaca, iklim dan keadaan tanah hari ini tidak memungkinkan jika tidak dibarengi input pupuk dalam produksi.