Seorang bapak yang membajak sawah sebelum ditanami padi | Foto: Dokpri - Efa Butar butar
Likes
Definisi Sukses bagi Seorang Petani
Perjalanan Panjang Tanaman Padi
Maksimal yang dimaksud adalah jumlah ton padi dikalikan dengan harga terbaik yang muncul di saat musim panen, meski biasanya di masa-masa tersebut, harga terbaik padi (dalam kondisi basah) yang dimaksud berada di range harga Rp5.000-an saja.
Selama masa tunggu penyemaian, sedari matahari pagi mulai tampak sempurna, hingga perlahan tenggelam di ufuk barat sana, petani membajak sawahnya. Menggunakan traktor membolak balik tanah kasar yang sudah diairi menjadi lumpur lembut yang siap ditanami padi. Biasanya, tugas ini diambil alih para lelaki.
Sebenarnya metode ini sudah mengalami transformasi. Kalau dulu lebih sulit lagi karena harus mengandalkan kolaborasi tenaga manusia dan kerbau semata. Hasilnya? Selesai sih, tapi tentu tak sekilat penggunaan traktor.
Proses Tanam
Di musim ini, tak ada yang bisa melarikan diri dari berbagai kondisi. Terik matahari hingga hujan badai dihadapi dengan penuh dedikasi. Mencubit 3-5 helai semai di tangan kiri dan mencelupkannya di lumpur lembut dengan tangan kanan.
Dalam sepetak sawah, setiap padi ditanam mengikuti baris yang dibuat oleh penanam itu sendiri, sekitar sejengkal jaraknya. Jarak ini berfungsi menjadi ruang bagi petani saat melakukan pengecekan atau perawatan pada tanaman.
Dengan pemberian jarak tersebut, tanaman juga akan mendapatkan cahaya matahari dengan lebih merata, padi bisa berkembang lebih optimal serta dapat membantu meningkatkan kualitas gabah.
Sebagaimana penanaman padi pada umumnya, proses ini dilakukan dengan jalan mundur sembari menunduk.
Melihat cara kerja mereka yang sepertinya mudah dilakukan, saya di usia SMP pernah tertarik mencobanya. Kata saya kala itu, "petak ini biar aku yang selesaikan, Ma." Saya menunjukan sepetak kecil yang digunakan untuk menyemai bibit.
Ilustrasi sepetak sawah tempat penyemaian padi | Foto: Dokpri - Efa Butar butar
Saat saya lanjut dan berusaha mundur, terkadang kaki saya kehilangan keseimbangan kemudian jatuh terduduk. Tersandung lumpur yang begitu mengikat di bawah sana. Ternyata tak mudah melangkah di dalamnya.
Jangan tanya apakah saya berhasil menyelesaikan petak tersebut! Tentu saja tidak. Mama yang menyelesaikannya sembari tertawa. Katanya, "rajin-rajin belajar, biar ngga (jadi petani) kayak mama."
Di akhir musim biasanya kuku tangan dan kaki para ibu ini akan menguning. Sebuah proses karotenemia yang terjadi akibat terlalu banyak bersentuhan dengan zat besi pada tanah.
Tak perlu khawatir! Dalam ukuran yang tepat, zat besi pada tanah itu hal yang baik kok untuk tanaman, hanya saja dampaknya memang mengurangi sedikit estetika pada penampilan para ibu pejuang itu.
Baca Juga: Sawah, Startup, dan Semangat Anak Muda Mewujudkan Kedaulatan Pangan
Ini baru proses tanam. Belum lagi proses perawatan termasuk pemupukan yang membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.