Badai PHK di Tengah Gempuran AI, Ini 6 Skill yang Penting Dikuasai

Skill yang penting dikuasai saat AI merajai [Sumber: Pixabay]


Seiring perkembangan teknologi yang kian canggih, semakin banyak profesi mulai tergeser dengan keberadaan AI. Tak terelakkan, badai PHK menggempur bahkan menerpa karyawan berpengalaman sekalipun.

Riset World Economic Forum (WEF) menyebut dalam lima tahun ke depan, 92 juta pekerjaan utamanya yang bersifat administratif dan repetitif diprediksi akan tergantikan teknologi. Dibutuhkan strategi khusus agar manusia tidak sepenuhnya kalah oleh kecerdasan mesin.


Badai Melanda Karena AI, 6 Skill yang Sebaiknya Dikuasai

Kehidupan terus berjalan, ragam skill ini sebaiknya mulai kita pelajari hari ini. Apa saja?


1. Menguasai AI Itu Sendiri

Walaupun dinilai kemajuan, tak sedikit pihak merasa AI adalah ancaman. Padahal, skill yang sebaiknya kamu kuasai adalah cara kerja AI itu sendiri.

Memahami cara kerja Artificial Intelligence, machine learning, dan menganalisis data akan membantu kamu beradaptasi dengan mudah.

Skill yang bisa dipelajari: ChatGPT, Google Bard, MidJourney, atau platform data analitik seperti Tableau.


2. Pengembangan Web

Skill set untuk berdaya saing di tengah AI [Sumber: Pixabay]

Walau bukan lulusan IT, enggak ada ruginya kalau kamu mulai mempelajari bahasa pemrograman. Dengan majunya teknologi, profesi yang berhubungan dengan keahlian mengembangkan web atau aplikasi bakal jadi rebutan!


Skill yang bisa dipelajari: Python, JavaScript, platform low-code/no-code untuk membangun sebuah aplikasi, mengembangkan sistem, atau otomatisasi berbagai pekerjaan.


3. Kreativitas Digital: UI/UX

Beberapa waktu lalu, penulis iseng mengikuti bootcamp intensif yang mempelajari UI/UX. UI/UX sendiri merupakan skill desain agar sebagai pengguna, aplikasi nyaman digunakan.

Sepanjang ikut bootcamp dan mengobrol dengan mentor, aku menyadari UI/UX Designer ini adalah profesi menjanjikan di masa mendatang.

Skill yang bisa dipelajari: human-centered design, tools seperti Figma atau Adobe Firefly adalah modal besar buat kamu yang ingin terjun ke dunia kreatif digital.


4. Memahami Big Data

Sesuai namanya, inilah akar perusahaan dapat mengolah data dalam jumlah besar agar bisa membuat keputusan penting terkait tren perusahaan ke depannya.

Aku juga pernah mengikuti kursus singkat Data Analytics, tapi menyerah di tengah jalan (jangan ditiru ya). Tapi memang, skill ini membutuhkan kemampuan berhitung yang kuat.

Skill yang bisa dipelajari: harus jago database (SQL & NoSQL), big data (Hadoop, Spark, Kafka), analisis statistik, machine learning, dan visualisasi data.