Cyber Bullying Itu Apasih? Hati-hati Gunakan Kata-kata Ini!

Cyber Bullying (Sumber: Pixabay.com)

Like

Kemajuan teknologi saat ini memang memiliki dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Namun tak sedikit juga dampak negatif yang perlu diwaspadai salah satunya karena penggunaan yang tidak tepat.

Kehadiran internet dan media sosial jika tidak dimanfaatkan dengan benar bisa saja mengganggu kehidupan orang lain. Salah satu kasus yang cukup trending adalah cyber bullying.

Menurut Bisnis.com dikatakan bahwa gejala menonjol yang sering ditemukan pada korban cyberbullying adalah seseorang jadi enggan untuk bersosialisasi dan selalu memiliki emosi yang negatif. 

Jumlah kasus ini semakin meningkat dalam waktu sembilan tahun terakhir. Maka dari itu, agar tidak sampai menjadi korban maupun pelaku dari kasus ini, yuk simak ulasan berikut.


Memahami Pengertian Apa Itu Bullying Online

Sebenarnya istilah bullying sudah lama dikenal oleh masyarakat. Dari beberapa kasus sebelumnya, kebanyakan kasus bullying dialami oleh kalangan remaja atau dalam masa sekolah.

Namun saat ini tindakan bullying semakin meningkat terutama dengan adanya teknologi digital. Bahkan bisa jadi para pelaku bullying ini tidak menyadari jika mereka telah melakukan tindakan tersebut.


Pasalnya, orang yang melakukan bullying secara online tidak mengetahui bagaimana ekspresi koran yang mengalaminya. Sehingga rasa bersalah akibat tindakan tersebut semakin berkurang.

Kasus bullying online di Indonesia juga bisa dilihat dari adanya istilah baru seperti warganet atau netizen. Beberapa tindakan dari cyber bullying diantaranya ujaran kebencian, pesan yang mengancam hingga pemerasan di medsos.

Ada banyak hal yang mendasari seseorang melakukan bullying melalui sosial media salah satunya karena masalah asmara, atau iri dengan kehidupan orang lain.

Umumnya korban dari kasus bullying kebanyakan berasal dari kalangan perempuan. Selain itu, orang yang melakukan tindakan sosial yang berbeda dengan orang lain, juga rentan mengalami masalah satu ini.

Bullying online bisa memberikan dampak psikologis yang buruk pada korban. Biasanya orang yang mengalami kasus seperti ini akan lebih cemas, dan mudah lebih rentan terserang penyakit yang serius.

Selain itu, korban bullying online juga bisa mengalami insomnia serta takut saat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Bahkan dampak yang paling parah dari cyber bullying adalah keinginan untuk bunuh diri.

Hal ini bisa dilihat dari kasus yang sering disiarkan dalam sebuah berita. Kasus bunuh diri lebih sering terjadi di luar negeri, sebagaimana yang dialami oleh artis di negeri Korea.


Tips Agar Tidak Menjadi Pelaku Bullying Online

Mengingat bullying online bisa memberikan dampak buruk bagi korban, maka kita harus waspada agar tidak menjadi pelaku. Tentu kita sendiri pun juga tidak menjadi korban dari pelaku bullying bukan?

Perilaku bullying di media sosial bisa ditemukan dalam bentuk yang beragam. Salah satunya mengajak seseorang untuk memulai pertengkaran dengan menggunakan kata kata kasar.

Tindakan bullying juga bisa berupa mengirim pesan yang mengganggu, melecehkan hingga memfitnah seseorang. Outing atau menyebarkan informasi seseorang mengenai hal yang melakukan juga termasuk tindakan bullying online.

Selain itu, mengikuti seseorang dengan mencari tahu kehidupan seseorang, dengan tujuan untuk mengancam juga masuk kategori bullying online. Korban kasus ini sebaiknya tidak perlu ragu untuk mengatakan pelaku.

Agar tidak menjadi pelaku cyberbullying, maka kita perlu meningkatkan kesadaran mengenai perasaan seseorang ketika kita memberikan komentar tertentu. Dengan memperlakukan orang lain seperti diri sendiri, maka kamu akan lebih berhati hati dalam bertindak.

Bullying online memiliki bentuk yang beragam dan bisa terjadi pada setiap orang yang menggunakan media sosial. Kendati demikian, perlakukan seperti ini bisa membuat diri kita kurang berempati kepada orang lain.

Tindakan bullying  online bisa dikurangi mulai dari diri sendiri. Hargailah perbedaan pendapat sebelum kamu memberikan komentar negatif yang akan menyakiti hati orang lain.

Baca juga: Cara Menghilangkan Stres dan Anxiety Karena Pekerjaan