Invesment - Canva
Likes
Beberapa waktu belakangan ini, pasar memang tengah dibayangi sentimen pemilihan presiden Amerika Serikat. Enggak cuma itu, sentimen dari negeri Paman Sam seperti kebijakan suku bunga The Fed juga masih membayangi nih.
Lalu, apakah kedua sentimen global itu bakal mempengaruhi kinerja instrumen reksa dana?
Diketahui dari laman Bisnis, kinerja reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dinilai bakal masih prospektif nih, Be-emers.
Adapun, reksa dana pendapatan tetap berbasis Surat Berharga Negara (SBN) yakni Avrist Prime Bond Fund memberikan imbal hasil 1,5 persen pada bulan Oktober 2020.
Menurut Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich, dilihat dari kinerja secara year-to-date, produk reksa dana pendapatan tetap berbasis SBN, yakni ETF Avrist Fixed Rate 1 dan Avrist Bond Fund rupanya punya kinerja paling tinggi dengan masing-masing sekitar 7,4 persen tahun ini lho!
Baca Juga: Di Tengah Volatilitas Pasar, Ini Opsi Cuan untuk Reksa Dana
Farash juga menilai, selain dari imbal hasil SBN di Indonesia yang masih menarik dibandingkan dengan negara maju, hal ini didukung oleh sejumlah faktor seperti:
- Kenaikan harga SBN jangka waktu 5 tahun,
- Rendahnya inflasi, dan
- Stimulus moneter yang pada akhirnya mendorong permintaan SBN dari bank komersial maupun Bank Indonesia.
Selain itu, kinerja rupiah juga cukup stabil belakangan ini, ditambah suku bunga The Fed yang diprediksi akan tetap rendah sampai 2022, dinilai membuka ruang untuk kinerja positif bagi reksa dana pendapatan tetap.
Terutama, reksa dana pendapatan tetap yang portofolionya SBN dengan jangka waktu 5-10 tahun dan masih agak undervalue.
Di sisi lain, kinerja reksa dana saham -yang diilustrasikan dalam Infovesta 90 Equity Fund Index- mencatatkan kenaikan tertinggi di antara semua jenis produk reksa dana lho! Hal itu tercermin dari kenaikan reksa dana saham sebesar 4,48 persen secara bulanan.
Menurut Farash, selama bulan Oktober 2020 lalu, reksa dana saham yang mengacu pada indeks LQ45 telah mencatatkan performa yang terbaik, dengan kinerja imbal hasil yang positif sebesar 7,17 persen, terhitung dari akhir September hingga 27 Oktober 2020.
Adapun, performa positif reksa dana indeks LQ45 juga diikuti kinerja reksa dana saham Avrist Blue Safir dengan penguatan 6,91 persen dan reksa dana indeks IDX30 dengan kenaikan 6,72 persen dalam selama sebulan terakhir.
Baca Juga: Ada Rebalancing, Kamu Perlu Cermat Review Portofolio Nih!
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.