Trading - Canva
Likes
Beberapa waktu belakangan ini, lagi ramai pro-kontra soal transaksi short selling nih, Be-emers. Tren short selling terjadi di bursa sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Yang bikin heboh, di sejumlah negara kayak Amerika Serikat hingga Korea Selatan, para investor ritel menentang transaksi tersebut lho.
Di Amerika Serikat misalnya, para investor ritel Wall Street diketahui melakukan pertentangan, mulai dari secara online, sewa billboard di Times Square, hingga menerbangkan spanduk di pesawat! Wadaw.
Gerakan ini berawal dari forum WallStreetBets Reddit yang berkoordinasi melambungkan saham GameStop Corp. untuk menghukum 'bandar' short selling.
Sedangkan di Korea Selatan, berdasarkan data Bloomberg yang dilansir Bisnis, sekelompok investor ritel Korsel yang berpengaruh telah menyatakan "perang melawan para short seller," lewat kampanye “K-streetbets”.
Sementara itu, di Indonesia, pihak BEI menegaskan larangan transaksi short selling di tengah kondisi pasar yang kembali bergejolak pada pekan terakhir Januari 2021 lalu.
Pihak BEI pun telah memperpanjang larangan transaksi short selling hingga kondisi pasar mereda. Adapun, larangan tersebut ditegaskan Bursa lewat pengumuman No. 00030/BEI.POP/01-2021 tentang Daftar Efek Yang Dapat Ditransaksi dan Dijaminkan dalam Transaksi Marjin, pada Jumat (29/1) lalu.
Baca Juga: Cerita Saham Sepekan: Nasib Emiten Telekomunikasi Hingga KRAS yang Berhasil Cuan
Ramai banget pro-kontra soal short selling, sebenernya apa itu?
Jadi, short selling ini merupakan transaksi jual kosong. Artinya, para investor bisa meminjam dana (on margin) untuk menjual saham yang enggak mereka punya saat harga tinggi.
Hal itu dilakukan dengan ekspektasi bahwa saham yang “di-short” pasti mengalami koreksi.
Nah, kalau menurut The Balance, transaksi short selling ini merupakan salah satu transaksi yang sering dipilih oleh investor yang mau ambil risiko kerugian cukup besar lho! Soalnya, spekulasi jadi hal penting ketika melakukan transaksi ini.
Jadi, kamu sudah cukup berani buat melakukan short selling belum nih, Be-emers?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.