Kenalan Sama Vladimir Tenev Yuk! Kok Bisa Kepikiran Mendirikan Robinhood Markets?

Vlad Tenev - Pinterest

Like

Nama Vladimir Tenev sudah enggak asing lagi dalam dunia investasi. Namun, buat kamu yang belum tahu siapa sosok Vladimir Tenev, yuk kita kenalan dulu!

Di tahun 2013, bersama rekannya yang bernama Baiju Bhatt, Vladimir Tenev mendirikan sebuah perusahaan broker online, yakni Robinhood Markets Inc.

Seperti nama karakter film “Robin Hood”, menurut ulasan Michael Carney di PandoDaily, perusahaan tersebut memang punya misis buat memberikan akses kepada semua orang ke pasar keuangan.

Secara resmi, Robinhood meluncurkan aplikasinya secara publik pada Maret 2015 lalu. Kerennya nih, saat itu, sekitar 80 persen penggunanya merupakan investor milenial lho!

Hingga tahun 2020, diketahui Robinhood sudah punya sekitar 13 juta pengguna nih, Be-emers.


 

Vlad and Baiju- Image: Robinhood

 

Berawal dari Persahabatan di Stanford dan Kepikiran Mendirikan Robinhood

Sebelum memutuskan mendirikan sebuah perusahaan broker online, dilansir dari laman resminya, kisah tentang Robinhood sudah dimulai sejak satu dekade lalu lho, Be-emers!

Tepatnya di Stanford University, dua mahasiswa yang akrab disapa Vlad dan Baiju bertemu sebagai teman sekelas dan bahkan satu kamar di asrama.

Lulus dari Stanford, mereka langsung bergegas ke New York dan membangun dua perusahaan keuangan lho! Perusahaan itu mereka dirikan dengan menjual trading software kepada para hedge fund.

Nah, dengan pengalaman baru tersebut, keduanya pun akhirnya menyadari kalau perusahaan besar Wall Street ternyata enggak secara efektif untuk memperdagangkan saham, karena kebanyakan orang Amerika dikenai komisi untuk setiap perdagangan.

Makanya, mereka pun kepikiran untuk mendirikan perusahaan yang bisa memberikan produk dan akses kepada setiap orang, dari segala kalangan, untuk terjun ke pasar keuangan.

Hingga akhirnya, kedua sahabat itu kembali ke California dan mendirikan Robinhood, yang mana telah memperkenalkan perdagangan tanpa komisi saat diluncurkan.
 

Kontroversi Vlad dan Robinhood

Hidup memang enggak selalu mulus. Hal itu juga yang dirasakan sama Vlad Tenev.

Selama memimpin Robinhood, Vlad juga kerap mendapat sorotan dan dibayangi sederet kontroversi. Seperti yang dilansir dari The New York Times, Vlad bahkan telah memicu kemarahan para penggemar trading app di tengah hiruk pikuk pasar modal nih, Be-emers.

Misalnya, pada Maret 2020 lalu, aplikasi Robinhood sempat mati dalam kurun waktu yang cukup lama. Alhasil, kejadian itu bikin banyak orang enggak bisa melakukan trading.

Padahal, sebelumnya, pihak Robinhood baru saja berjanji sama para penggunanya kalau mereka akan melakukan yang lebih baik lagi. Bahkan, pada Juni 2020, Vlad menuliskan dalam blog, bahwa secara pribadi ingin meningkatkan "pengalaman pelanggan".

Hingga Desember 2020, regulator federal mendenda perusahaannya sebanyak US$65 juta karena menyesatkan para pengguna tentang bagaimana perusahaan itu menghasilkan uang. Hingga, pihak regulator mengatakan tuduhan itu "tidak mencerminkan Robinhood hari ini."

Enggak cukup sampai di situ, pria berumur 33 tahun itu kini harus menghadapi kontroversi baru usai Robinhood membatasi perdagangan GameStop. Padahal, emiten dengan kode saham GME itu baru saja mendapatkan lonjakan saham di akhir Januari 2021 lalu.

Seperti yang diketahui, lonjakan saham GameStop itu dipicu sama para investor ritel yang tergabung dalam forum WallStreetBets. Dengan adanya pembatasan pembelian saham GameStop tersebut, membuat para pengguna Robinhood kesal.

Baca juga: Anomali Saham GameStop, Begini Lho Kronologinya

Bahkan, startup yang sudah berusia tujuh tahun itu dituduh bertindak semena-mena dan enggak adil sama investor ritel.

Adapun, berdasarkan data Forbes, kekayaan Vlad Tenev sudah mencapai US$1 miliar lho, Be-emers. Vlad pun tercatat memiliki sekitar 10,5 persen dari saham Robinhood.

Waduh, susah juga ya jadi broker. Ada yang mau jadi seperti Vlad?