Anomali Saham GameStop, Begini Lho Kronologinya

Like

Gamers - Canva

Gamers - Canva

 

“Pom-Pom Saham” ala Wall Street

Prospek saham GameStop sebelumnya memang dinilai enggak bakal bisa bikin cuan. Namun, di tengah perspektif itu, rupanya ada segelintir pihak yang justru mencoba mengambil peluang nih, Be-emers.

Para hedge fund, alias investor kelas atas, diketahui mencoba melirik peluang dari saham GameStop dengan mengambil posisi short selling atau jual kosong.

Baca Juga: Ramai Pro-Kontra Transaksi Short Selling, Apa Itu?

Di sisi lain, para member yang tergabung dalam grup diskusi saham WallStreetBets Reddit malah pada memborong saham GameStop!

Gilanya lagi nih, diketahui ada sekitar 3 juta orang yang beli saham GameStop gara-gara dijagokan sama seorang investor bernama Chamath Palihapitiya, yang juga merupakan CEO dari Social Capital Sri Lanka-Amerika. Aksi tersebut pun juga dinilai sebagai “pom-pom saham” ala Wall Street lho!


Alhasil, saham GameStop pun jadi melonjak tajam nih, Be-emers. Para hedge fund pun jadi “kalah” nih sama para investor ritel AS. Salah satunya, yakni hedge fund Melvin Capital Management yang rugi hingga 53 persen lho!

Selama Januari 2021, saham GameStop pun bahkan sempat menyentuh level tertinggi, dengan naik 135 persen ke level US$347,51 per lembar saham pada perdagangan Rabu (27/1). Bahkan, kapitalisasi saham GameStop diketahui telah melonjak hingga lebih dari US$10 miliar.

Gokil! Ternyata, aksi “pom-pom saham” memang sebesar itu ya dampaknya, Be-emers.

 

Trading - Canva

Trading - Canva

 

Dibatasi Robinhood

Bukan, ini bukan Robinhood yang ada di film. Robinhood ini adalah salah satu broker online nih, Be-emers.

Nama Robinhood ikutan tersorot dalam beberapa waktu belakangan ini, karena diketahui membatasi perdagangan saham GameStop! Alhasil, pada perdagangan Kamis (28/1), harga saham GME sempat terjun ke level US$193.

Hingga perdagangan Selasa (2/2), saham GameStop pun makin terjun hingga 60 persen ke level US$90 per lembar saham. Waduh.

Kenapa Robinhood membatasinya ya?

Menurut kabar yang beredar sih, dilansir dari CNN, tindakan yang dilakukan Robinhood itu dilakukan secara sengaja untuk memanipulasi pasar, demi kepentingan orang-orang tertentu.

Bahkan, seorang customer Robinhood pun diketahui mengajukan gugatan “class-action” terhadap tindakan Robinhood yang melarang untuk membeli saham GameStop.

Gugatan tersebut pun mengklaim bahwa keputusan yang diambil Robinhood bisa merampas keuntungan investor ritel, yang mana bisa mereka dapatkan dengan membeli saat saham rendah dan menjual saat harganya naik.

Hingga saat ini sih, baik dari pihak GameStop hingga Robinhood sama-sama belum memberikan tanggapan terhadap fenomena anomali saham GameStop ini, Be-emers.

Kira-kira, aksi “pom-pom saham” masih bakalan jadi tren enggak ya di perdagangan 2021?