Perbankan Jadi yang Paling Diincar Kejahatan Siber Lho! Begini Modus-Modusnya

Thief - Canva

Like

Kejahatan siber memang meresahkan ya, Be-emers. Bahkan, dunia perbankan dinilai jadi yang paling rentan diincar kejahatan siber lho!

Sudah jelas, kejahatan siber sangat merugikan banyak pihak. Enggak cuma kamu sebagai konsumen, pihak lain seperti bank juga dirugikan.

Bank punya banyak data-data penting nasabah, yang tentunya bisa sangat merugikan jika jatuh ke tangan peretas. Uang nasabah pun bisa lenyap dan datanya dimanfaatkan oleh peretas.

Dikutip dari Bisnis, Chairman Banker for Risk Management (BARa) sekaligus Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ahmad Siddik Badruddin, industri perbankan masih jadi yang paling diincar serangan siber dengan indeks 23 persen.

Soalnya, perbankan berhubungan langsung dengan data dan simpanan uang masyarakat. Lalu, seperti apa sih modus kejahatan siber yang sering terjadi dan meningkat belakangan ini?


Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Transfer Balik Pakai Pulsa
 

Ransomware

Menurut Ahmad, variasi serangan kejahatan siber yang paling sering terjadi yaitu ransomware. Indeks modus kejahatan ransomware bahkan telah meningkat menjadi 23 persen di 2020 lho.

Padahal, di tahun 2019, indeks ransomware yakni sebesar 20 persen. Buat kamu yang belum tahu, modus kejahatan ransomware ini berupaya untuk melakukan enkripsi dan pencurian data.

Sehingga, pelaku dapat mengakses data dengan tujuan untuk meminta tebusan finansial nih, Be-emers.
 

Data Thief & Leak

Selanjutnya, ada modus Data Thief & Leak. Modus kejahatan siber yang satu ini juga meningkat dari 5 persen, menjadi 13 persen di 2020.

Data Thief & Leak ini merupakan modus kejahatan yang berupaya untuk memanfaatkan kebocoran data sensitif. Data tersebut berupa banking login credential.
 

Server Access dan Remote Access Trojan

Terakhir, ada modus Server Access nih, Be-emers. Modus Server Access ini juga mengalami peningkatan indeks, yakni dari 3 persen menjadi 10 persen di tahun 2020.

Modus Server Access merupakan upaya untuk mengakses data penting dengan akun-akun yang enggak terotorisasi.

Sementara itu, modus Remote Access Trojan juga naik dari 2 persen jadi 6 persen nih di tahun 2020. Adapun, Remote Access Trojan ini merupakan serangan dengan malware yang fungsinya sebagai backdoor untuk mengendalikan suatu sistem bank nih, Be-emers.

Nah, tetap selalu waspada ya, Be-emers!

Baca Juga: Hindari Modus Pencurian OTP One Time Password!