Bill Hwang, Trader Jagoan yang Harus Kehilangan US$20 Miliar Dalam Dua Hari

Bill Hwang Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Di antara jajaran trader Wall Street, nama Bill Hwang jadi salah satu yang terbaik. Namun, trader jagoan tersebut harus menerima kenyataan pahit manakala dirinya kehilangan US$20 miliar hanya dalam waktu dua hari!

Kok bisa sih?

Sejak 2013, Hwang mulai mempertaruhkan lebih dari US$200 juta yang tersisa dari hedge fund (dana lindung) menjadi kekayaan yang luar biasa dengan bertaruh pada saham. Andaikan pria 67 tahun itu lebih memilih menguangkannya lebih cepat, Bloomberg menilai ia akan jadi miliarder yang mendapat sorotan di dunia.

Seperti yang kita tahu, orang kaya identik dengan menaruh uangnya di sejumlah bisnis, real estate, investasi yang kompleks, karya seni, hingga klub bola. Namun, kekayaan Bill Hwang yang dulu sebesar US$20 miliar itu sudah hampir setara likuiditasnya dengan cek stimulus pemerintah.

Sayangnya, kekayaan tersebut justru harus lenyap. Bahkan, hanya dalam waktu dua hari.


Baca Juga: Melakukan Trading Saham Tanpa Mengindahkan Pesan Warren Buffet
 

Kegagalan Investasi Bill Hwang di Archegos Capital

Pada akhir Maret 2021, hilangnya US$20 miliar milik Bill Hwang terjadi seiring dengan kegagalan Archegos Capital Management. Bahkan, Bloomberg menyebutkan, hal tersebut menjadi salah satu kegagalan paling spektakuler dalam sejarah keuangan modern lho!

Padahal, kekayaan Hwang sempat melebihi US$30 miliar. Namun, beda dengan trader Wall Street lain yang cukup terkenal, Hwang justru lebih dikenal di circle yang lebih kecil seperti di antara segelintir bankir.

Di satu sisi, Bill Hwang telah menjadi “the biggest of whales”, yang notabene merupakan istilah dalam finansial untuk seseorang yang mendominasi pasar. Walaupun, Hwang enggak pernah muncul ke permukaan.

 

Bill Hwang Illustration Web Bisnis Muda - Canva



Begitu juga ketika ia “mempertaruhkan” uangnya di Archegos. Bahkan, Archegos enggak pernah muncul dalam pengajuan peraturan yang mengungkapkan pemegang saham utama saham publik.

Jadi, Hwang diketahui menggunakan swap, sejenis derivatif yang memberikan investor eksposur terhadap keuntungan atau kerugian aset yang mendasarinya tanpa memilikinya secara langsung. Nah, hal tersebut juga menyembunyikan identitas dan ukuran posisinya.

Bahkan, perusahaan yang mendanai investasinya pun enggak bisa melihat gambaran seberapa besar investasinya.

Itulah kenapa, pada Jumat (26/3), saat investor di seluruh dunia mengetahui Archegos telah gagal membayar pinjaman yang digunakan untuk membangun portofolio senilai US$100 miliar, banyak yang mempertanyakan sosok Bill Hwang.
Diketahui, Credit Suisse Group AG, salah satu pemberi pinjaman Hwang bahkan telah kehilangan US$4,7 miliar!

Bill Hwang mungkin bukan sosok yang besar dari sebuah kasus kegagalan yang pernah ada. Namun, ia tetaplah Hwang dengan histori kekayaan yang tak pernah terlihat sebelumnya.