Coinbase: Startup Cryptocurrency yang Viral dan Baru IPO, Pilih Beli Sahamnya atau Bitcoin?

Coinbase Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Popularitas aset kripto (cryptocurrency), terutama Bitcoin, makin cemerlang nih. Seiring dengan hal itu, salah satu startup kripto, Coinbase, dikabarkan telah melakukan Initial Public Offering (IPO).

Melantainya startup kripto asal Amerika itu di bursa Nasdaq pada Rabu (14/4), langsung mendapat banyak sorotan. Aksi IPO Coinbase terjadi berbarengan dengan harga Bitcoin yang kembali memecahkan rekor!

Pada perdagangan Selasa (13/4), Bitcoin pecahkan rekor tertingginya lagi sepanjang masa. Dari data Indodax, harga Bitcoin sempat menyentuh level Rp940 juta lho!

Di satu sisi, kabar Coinbase Global Inc. yang sudah menjadi perusahaan terbuka, turut membawa performa Bitcoin dan aset kripto lainnya bullish. Lebih dari itu, hal tersebut juga bikin makin banyak perusahaan yang mulai mengakui eksistensi Bitcoin.

Dilansir Bloomberg, Analis Senior Swissquote Ipek Ozkardeskaya menyebutkan kalau debut Coinbase di lantai bursa sekaligus menandai persimpangan resmi perdana, antara keuangan tradisional dan kripto sebagai alternatif.


Hmm.. kalau perusahaan aset kripto IPO, mending beli sahamnya atau beli bitcoin aja ya?

 

Coinbase: Kinerja, Cuan, Risiko, Hingga Menguasai Tiga Tren Sekaligus

Bloomberg mencatat, IPO yang dilakukan Coinbase Global Inc. membuatnya sekaligus menguasai tiga tren: aset kripto, daftar saham, dan perdagangan ritel. Bahkan, semuanya tengah berkembang pesat!

Di Amerika, sudah ada yang namanya bursa kripto. Nah, pada Rabu (14/4), Bloomberg melaporkan bahwa saham Coinbase di bursa crypto New York dibuka pada US$381 dan sempat naik melewati US$429, meski ditutup menjadi US$328,28 per saham.

Namun, pada Kamis (15/4), saham startup dengan kode COIN tersebut kembali naik seiring dengan aksi Cathie Wood's Ark Investment Management yang menambahkan US$246 juta senilai saham Coinbase ke tiga dananya.
 

Cuan di Ranah Aset Kripto

Di satu sisi, startup berusia delapan tahun itu memasuki direct listing yang sangat diantisipasi pada saat Bitcoin berada pada titik tertinggi sepanjang masa.

Bahkan, pada Rabu (14/4), mata uang digital bervaluasi tertinggi di dunia itu diperdagangkan di atas US$64.000 dalam seminggu, berbarengan dengan aset kripto lain seperti Ethereum, XRP, Dogecoin dan Litecoin yang turut melonjak.

Ternyata, enggak cuma IPO Coinbase yang bikin harga kripto naik. Hal itu juga berlaku sebaliknya, yang mana harga kripto bisa bikin Coinbase terus cuan.

Dari kinerjanya di kuartal I/2021, laba Coinbase sudah mencapai US$800 juta lho! Padahal sepanjang 2020, laba Coinbase tercatat hanya mencapai US$322 juta.

Enggak hanya itu, pendapatan Coinbase di kuartal pertama di 2021 mencapai US$1,8 miliar. Sedangkan sepanjang 2020, pendapatan Coinbase tercatat sebesar US$1,3 miliar.

Naiknya kinerja Coinbase terjadi seiring dengan kenaikan aset kripto sepanjang kuartal pertama tahun ini. Dari 56b juta pengguna Coinbase, rata-rata 6 juta di antaranya bertransaksi setiap bulan.
 

Risiko dan Tantangan Coinbase

Meski mencatatkan performa yang melonjak, Coinbase juga enggak lepas dari tantangan dan risiko yang ada nih. Soalnya, produk Coinbase yang merupakan aset kripto, juga cenderung mengalami fluktuasi.

Apalagi, mayoritas pendapatan Coinbase diperoleh dari transaksi Bitcoin dan Ethereum. Nah, kalau keduanya anjlok, otomatis hal itu bakal menekan kinerja Coinbase.

Dari hasil analisis Coinbase sendiri, terdapat empat siklus pasar kripto sejak 2010.  Siklus itu pun bergerak setiap 2 hingga sekali.

Memang sih, saat berada di titik puncaknya, harga aset kripto bakal jatuh. Namun, di momen tersebut, harga kripto tetap akan lebih tinggi dari siklus sebelumnya.

Enggak hanya itu, risiko lainnya yaitu kripto kini sudah jadi arena bisnis yang dinilai cuan. Makanya, banyak pemain yang ikut terjun ke aset kripto dan semakin menambah persaingan, yang mana bisa mengurangi margin keuntungan.

Di saat yang sama, investor ritel telah mengembangkan minat baru dalam perdagangan ekuitas maupun cryptocurrency. Berdasarkan survei E*Trade Financial, sekitar 75 persen investor ritel menganggap pasar berada dalam beberapa bentuk bubble lho!

Jadi, kamu lebih tertarik mengoleksi aset Bitcoin atau beli saham perusahaan kripto aja? Apalagi, kini BEI kabarnya lagi menyiapkan bursa khusus kripto lho!