7 Jenis Instrumen Investasi yang Bisa Dimulai #DIRUMAHAJA

Like

Sebagai generasi masa kini yang sering kali dianggap sebagai generasi yang hedon dan hanya memikirkan liburan, sebenarnya saya yakin bahwa banyak juga yang sangat tertarik untuk berinvestasi, namun mungkin masih bingung dan bertanya-tanya, dari mana memperoleh informasi seputar investasi dan bagaimana cara memulainya.

Untuk pertanyaan pertama soal informasi seputar investasi, kalian  dapat peroleh dengan mudah di web OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ataupun IDX (Indonesia Stock Exchange), untuk yang kedua, tenang saja, sudah saya rangkum di bawah ini, semua dijamin cocok untuk para anti ribet ribet club, karena mulai dari pendaftaran, transaksi hingga laporan dapat diperoleh  secara daring, sehingga kalian tidak perlu repot-repot ke manapun, super mendukung gerakan #stayathome alias #dirumahaja banget kan? cukup dengan ponsel dan paket data saja, bahkan bisa sambil rebahan! mari buktikan!

1. Tabungan

Ya, mulailah dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan kalian di rekening tabungan yang terpisah dengan rekening utama. Sekarang sudah banyak sekali bank yang menerapkan metode pendaftaran rekening secara full daring bahkan di luar jam operasional bank sehingga kalian dapat mendaftar dan memperoleh rekening baru secara instan bahkan pada hari libur, kartupun akan dikirim ke alamat kalian, misalnya bank BCA via aplikasi BCA Mobile dan BTPN via aplikasi Jenius.

2. Deposito


Kalau kebetulan kalian adalah tipe yang mudah tergoda dengan “uang nganggur” mungkin bisa dicoba metode deposito dengan autodebet, sehingga kemungkinan untuk “tidak sengaja” memakai uang bisa dicegah, untuk deposito ada yang mulai dari 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan bahkan lebih dari itu, untuk jangkanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-miasng. Bank BTPN misalnya via aplikasi Jenius juga menawarkan 3 jenis deposito dengan tujuan, rentang dan tentunya bunga yang berbeda, yakni mulai dari 4% hingga 5.75% p.a. dan bank DBS via aplikasi Digibank hingga 6% p.a.

3. Valas

Tertarik investasi di valuta asing? Bisa saja, kenapa tidak! Tidak perlu ke bank sama sekali, cukup tap tap tap, semua jadi! Yup, sudah saya buktikan sendiri, dan kebetulan, bank BTPN via Jenius memiliki fitur pembelian valas dengan 7 jenis mata uang yang berbeda seperti Dolar Australia, Euro, Pound Sterling, Dolar Hong Kong, Dolar Singapura, Yen Jepang dan tentunya Dolar Amerika dengan rate yang cukup bagus, untuk pembelian awal valas di Jenius dapat dimulai dengan 10 USD, 10 SGD, 1001 JPY, 10 GBP, 10 AUD, 10 EUR dan 100 HKD untuk selanjutnya dapat dimulai dari 1 USD/SGD/JPY/GBP/AUD/EUR/HKD.

4. Emas

Nah, ini yang menarik, bahkan sekarang kalian bisa beli emas secara daring! Karena sudah banyak platform e-commerce di Indonesia yang menyediakan layanan pembelian emas, contohnya seperti Tokopedia yang bekerja sama dengan Pegadaian dan Bukalapak yang bekerja sama dengan IndoGold, kalian dapat memantau harga emas secara real time dan jika ingin dijual juga dapat langsung dari platform tersebut, bahkan seringkali mereka juga menawarkan berbagai promo yang menarik, bahkan di Tokopedia kita bisa beli emas mulai dari Rp 500,- saja, jadi tunggu apalagi!

5. Obligasi (SBN)

Mau menjadi pahlawan negara sambil berinvestasi? Tentu ada jalannya! Kalian bisa membeli berbagai jenis SBN (Surat Berharga Negara) mulai nominal Rp 1.000.000,- via aplikasi Tanam Duit, Invisee, aplikasi Digibank milik bank DBS, atau aplikasi lainnya, yang jelas, selalu pastikan aplikasi apapun yang akan kalian pakai terdaftar di OJK ya! Nah, di sana kalian hanya perlu menyisihkan waktu beberapa menit untuk verifikasi pendaftaran dan voila setelah kalian resmi membeli, gelar pahlawan negara sudah dikantongi!

6. Reksa Dana

Untuk kalian yang malas ribet, ada lagi nih instrumen yang simple, yakni reksadana, di sini sudah ada manajer investasi yang siap membantu kalian dalam mengelola “modal” yang kalian titipkan, tanpa kalian perlu mempelajari hal-hal yang rumit, untuk reksadana, ada 4 jenis, yakni reksadana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran dan Saham, namun tidak perlu khawatir, setelah kalian mengunduh aplikasi untuk pembelian reksadana seperti Bibit, Tanam Duit, Invisee atau lainnya maka di sana terdapat kuesioner yang akan dapat menentukan seberapa jauh tingkat resiko kalian, apakah konservatif, moderat atau agresif. Mereka juga memiliki robot yang akan membantu kalian untuk membagi porsi jenis reksadana yang dapat dibeli, reksadana pasar uangpun dapat kita peroleh mulai dari Rp 10.000,- lho!

7. Saham

Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang sangat diminati karena performa IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinilai sangat baik dari waktu ke waktu, walaupun masih banyak yang menyebutnya dengan “main saham” padahal kalian sama sekali tidak main-main, justru dengan membeli saham suatu persusahaan, maka istilahnya kalian menjadi “pemilik” perusahaan tersebut dan siap menerima segala resiko dan tentunya keutungan-keuntungan lainnya yang didapat baik dari kenaikan harga maupun dividen dari emiten tersebut.

Untuk memulai investasi di sini, kalian wajib memiliki akun yang disebut dengan RDI (Rekening Dana Investor) pada bank yang bekerja sama dan ini bisa dilakukan dengan mendaftar pada salah satu perusahaan sekuritas yang ada. Setelah kalian mendaftar, kalian akan memiliki SID (Single Investor Identification) yang dikeluarkan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), dan kalian bisa mulai setor tunai ke RDI lalu memilih saham yang ingin kalian beli, iya, semudah itu, dan semuanya dapat dilakukan secara daring!

Di manapun kalian berada, asalkan memiliki semua dokumen yang diperlukan dan memenuhi semua syarat dan ketentuan yang berlaku, dari bank milik negara seperti BRI hingga bank swasta seperti BCA semua memiliki kanal pendaftaran daring untuk ini, kalian bisa langsung cek ke website bank tersebut masing-masing ya! Untuk setoran awal RDI cukup beragam dan umumnya mulai dari Rp 100.000,- saja.

Nah, dari 7 instrumen investasi di atas, mana nih yang kalian mau coba dulu? Semua dapat dicoba asal ada uangnya dulu ya hehehe…salam cuan!

Disclaimer: Tulisan ini dibuat murni berdasarkan pengalaman pribadi dan tidak atas dasar kerja sama promosi dengan pihak manapun baik yang disebutkan dan tidak disebutkan pada tulisan di atas.