Elevator Pitch, Cara Kenalkan Bisnismu dengan Cepat dan Menarik

Elevator Pitch Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Coba kamu bayangkan deh, Be-emers. Jika kamu adalah pemilik bisnis dan tiba-tiba bertemu dengan calon klien potensial di suatu tempat, dan dia bertanya apa bisnis yang kamu kerjakan, kira-kira bagaimana kamu menjawabnya?

Nggak perlu panik kok! Kamu bisa menggunakan elevator pitch lho, untuk menjelaskan apa yang dilakukan bisnismu dengan jelas dan ringkas.
 

Apa sebenarnya elevator pitch itu?

Elevator pitch adalah pidato singkat dan persuasif yang digunakan untuk memicu minat pada apa yang dilakukan suatu bisnis atau perusahaan. Selain itu, elevator pitch juga dapat digunakan dalam menciptakan minat pada suatu proyek, ide, produk, bahkan untuk diri sendiri.

Durasi dari elevator pitch yang baik juga harus berlangsung tidak lebih lama dari perjalanan elevator singkat, yaitu sekitar 30 detik.

Pitch yang dibuat harus menarik, mudah diingat, dan ringkas. Di dalamnya, kamu juga perlu menjelaskan apa yang membuat bisnismu unik dan memiliki nilai plus dibandingkan produk atau jasa yang serupa.
 

Kapan kita menggunakan elevator pitch?

Beberapa orang berpikir bahwa hal semacam ini hanya berguna bagi tenaga sales dan marketing yang perlu mempromosikan produk atau layanan. Padahal, pitch ini bisa digunakan dalam situasi lain juga, lho.


Misalnya, elevator pitch bisa digunakan untuk memperkenalkan bisnismu kepada calon klien atau konsumen. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan pitch tersebut untuk menjual ide baru kepada CEO-mu, atau untuk memberitahu orang-orang tentang ide baru yang kamu miliki.
 

Gimana cara membuatnya?

Perlu menghabiskan beberapa waktu untuk mendapatkan nada yang tepat. Kamu mungkin juga perlu membuat beberapa versi hingga akhirnya menemukan yang pas dan menarik sehingga terdengar natural saat disampaikan.

Ada beberapa steps yang bisa kamu coba lakukan untuk membuat elevator pitch, yaitu:
  • Identifikasi tujuanmu
Mulailah dengan tujuan dari pembuatan pitch-mu. Apakah tentang memberitahu bisnismu? Atau tentang ide baru yang kamu miliki? Setelah kamu mengetahui apa tujuanmu, kamu bisa melangkah ke tahap selanjutnya.
  • Jelaskan apa yang kamu lakukan
Mulailah promosimu dengan menjelaskan apa yang kamu lakukan dalam bisnismu. Fokuslah pada masalah yang kamu pecahkan dan bagaimana kamu membantu orang lain. Jika memungkinkan, kamu bisa tambahkan informasi atau statistik yang menunjukkan nilai apa saja yang kamu punya.

Saat kamu menulis, tanyalah hal ini pada dirimu sendiri: apa yang ingin audiens ingat tentang kamu atau bisnismu? Sampaikan pitch yang kamu buat dengan semangat dan penuh senyum. Orang mungkin tidak akan mengingat semua dan setiap detail yang kamu katakan, tetapi kemungkinan besar mereka akan selalu mengingat antusiasme yang kamu berikan.
  • Komunikasikan unique selling point (USP)
Elevator pitch juga perlu mengkomunikasikan poin penjualan unik yang bisnismu miliki. Identifikasi apa yang membuat kamu atau bisnismu unik.
  • Libatkan pertanyaan
Setelah menyampaikan USP, kamu perlu melibatkan audiens. Siapkan pertanyaan terbuka untuk melibatkan mereka dalam percakapan. Kamu juga perlu memastikan bahwa kamu bisa menjawab semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilemparkan oleh audiens.
  • Berlatih dan berlatih!
Practice makes perfect. Jika kamu tidak berlatih, kemungkinan kesalahan akan terjadi lebih besar, seperti berbicara terlalu cepat, terdengar tidak wajar dan tidak jelas, atau menggunakan intonasi yang tidak pas.

Latihlah nada bicaramu secara teratur. Semakin banyak Anda berlatih, pitch yang kamu siapkan akan semakin terdengar alami dan lancar, bukan seperti promosi penjualan yang agresif.

Selain itu, kamu juga perlu menggunakan bahasa tubuh saat berbicara. Saat sudah terbiasa, tidak apa-apa untuk melakukan sedikit improvisasi, agar tidak terlalu terdengar seperti kalimat template.
 

Ada nggak sih contoh elevator pitch pada startup?

Tentunya ada dong, Be-emers! Ada beberapa contoh elevator pitch yang diterapkan oleh startup, nih.
  • Airbnb
“Sebagian besar wisatawan yang memesan secara online peduli tentang harga dan hotel adalah salah satu biaya tertinggi saat bepergian.

Di sisi lain, platform seperti Couchsurfing telah membuktikan bahwa lebih dari setengah juta orang bersedia meminjamkan sofa atau kamar tidur cadangan mereka.

Kami telah membuat platform yang menghubungkan wisatawan dengan penduduk setempat, memungkinkan mereka menyewa kamar kami, atau bahkan seluruh tempat. Wisatawan menghemat uang, dan penduduk setempat dapat memonetisasi kamar kosong mereka - kami hanya mengambil komisi 10%.”

Berkat elevator pitch tersebut, Airbnb menjadi salah satu startup di bidang pariwisata yang populer hingga saat ini.
  • WeWork
“Ada 40MM pekerja independen di Amerika Serikat: konsultan, pekerja lepas, dan pemilik usaha kecil. Memecahkan masalah keterbatasan ruang kantor itu sulit dan mahal, terutama di kota-kota seperti New York. Kami menciptakan konsep ruang berbagi sebagai sebuah layanan. Kami memiliki 20 lokasi di kota- di mana orang dapat menyewa meja atau kantor tanpa komplikasi dari sewa tradisional, secara efektif menghemat setidaknya 25?ri biaya. Mereka mendapatkan akses ke meja depan bersama, ruang surat, dan komunitas orang-orang yang berpikiran sama.”
  • Slack
“Rata-rata pekerja kantoran menerima 304 email per minggu. Mereka juga menghadiri rata-rata 62 pertemuan bulanan, setengahnya mereka anggap 'membuang-buang waktu'. Slack dibuat untuk membuat pekerjaan lebih efisien. Ini mengatur percakapan berdasarkan saluran dan secara drastis mengurangi kebutuhan akan email atau rapat. Ini terintegrasi dengan 100-an alat produktivitas seperti Google Documents, Kalender, Email, Dropbox, hingga Zoom. Sehingga Anda dapat menerima pemberitahuan otomatis dan mengambil tindakan tanpa meninggalkan antarmuka.”

Nah Be-emers, nggak sulit kan membuat elevator pitch untuk bisnismu? Jangan ragu untuk mulai mencoba, ya!