Alfamart Diduga Terlibat Kasus Penipuan Waralaba

Alfamart Illustration Web Bisnis Muda - Image: Alfamart

Like

Kabar kurang sedap tengah menimpa Alfamart nih. Perusahaan ritel tersebut dikabarkan terlibat kasus penipuan waralaba!

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. diduga melakukan penipuan terkait jaringan waralabanya nih, Be-emers. Bahkan, laporan kasus penipuan tersebut diketahui melibatkan dua direksi Sumber Alfaria Trijaya lho!

Benarkah, Alfamart melakukan penipuan?

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Alfamart dan Indomaret Selalu Berdekatan
 

Respon Alfamart

Dilansir Bisnis, melalui keterangan resminya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian membantah adanya isu yang beredar di masyarakat tersebut.

Soalnya, pihak emiten dengan kode saham AMRT itu mengaku kalau belum ada panggilan dari pihak berwenang terkait dugaan penipuan yang menyeret nama Alfamart itu. Bahkan, pihaknya juga belum diminta keterangan ataupun klarifikasi atas dugaan kasus tersebut.


 

Permasalahan Alfamart di Masa Lalu dengan Andalus Makmur Indonesia

Sementara itu, Tomin justru mengungkapkan kalau di masa lalu, pihaknya pernah punya masalah dengan CV Andalus Makmur Indonesia terkait waralaba nih, Be-emers.

Dikutip Bisnis, tepatnya pada September 2013, Sumber Alfaria Trijaya pernah terlibat kerjasama waralaba dengan CV Andalus Makmur Indonesia selaku franchisee. Saat itu, Ihlen Manurung mewakili Andalus untuk menandatangani perjanjian franchise (waralaba) dengan Alfamart.

Nah, lima tahun kemudian, franchisee kemudian mengirim surat penutupan toko dan meminta lokasi toko disewakan ke pihak Sumber Alfaria Trijaya. Namun, perjanjian tersebut batal karena adanya permasalahan dari franchisee (penerima waralaba).

Diketahui, pada Oktober 2018, telah dilakukan perhitungan tutup toko di kawasan Lengkong Gudang Timur. Nah, data-data perhitungan penutupan toko pun telah dikirim ke franchisee di bulan Desember 2018.

Baca Juga: Pendiri Alfamart, Ini Sosok Djoko Susanto yang Masuk Daftar 10 Orang Kaya di Indonesia

Kemudian, pada Januari 2019, Ihlen Manurung malah mengirimkan surat ke Sumber Alfaria Trijaya untuk meminta data-data serta rekening koran. Hingga pada Februari 2019, setelah membalas pesan tersebut, Sumber Alfaria Trijaya mengadakan pertemuan di kantor pusat untuk menjelaskan kembali nilai akhir perhitungan tutup toko yang dialami franchisee.

Namun, mediasi tersebut gagal terjadi. Soalnya, Andalus Makmur Indonesia selaku franchisee malah keberatan dengan hasil perhitungan tersebut.

Alhasil, hingga mediasi di Kantor Kementerian Perdagangan pada 2 Juni 2021 lalu, baik pihak Alfamart dan Andalus Makmur Indonesia belum menemukan kesepakatan.

Adapun, selama ini, pihak Alfamart telah memberikan seluruh laporan keuangan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, buku besar, hingga rekening koran setiap bulan selama toko itu beroperasi kepada pihak Andalus Makmur Indonesia. Laporan tersebut diberikan dari tahun 2013 hingga 2016.

Gimana menurut kamu, Be-emers?