UNESCO Khawatir Proyek di Taman Nasional Komodo Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva
Likes
Komodo menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia. Namun, keberadaannya mulai terancam seiring dengan adanya pembangunan pariwisata di kawasan Taman Nasional Komodo nih, Be-emers.
Beberapa waktu belakangan, Kepulauan Komodo yang notabene menjadi habitat asli komodo telah menjadi destinasi wisata populer. Wisatawan dalam negeri dan mancanegara pun mulai banyak yang mengunjungi habitat si hewan purba tersebut.
Dengan keindahan pulau dan panorama lautnya yang mempesona, Kepulauan Komodo memang menjadi daya tarik tersendiri untuk dikunjungi nih, Be-emers. Namun, kamu tahu enggak sih? Kepulauan Komodo di Nusa Tenggara Timur ini masuk dalam New 7 Wonders of Nature alias situs warisan dunia UNESCO lho!
Kawasan Taman Nasional Komodo pun meliputi Pulau Rinca, Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Gili Motang. Nah, dilansir dari laman Indonesia Kaya, di Pulau Rinca dan Pulau Komodo, kamu bisa bertemu dengan si hewan purba raksasa itu, Be-emers.
Baca Juga: UNESCO Tegaskan Hentikan Proyek Taman Nasional Komodo
Kekhawatiran Pembangunan Pariwisata yang Mengancam Habitat
Di sisi lain, popularitas Taman Nasional Komodo justru berdampak pada masifnya pembangunan pariwisata di kawasan tersebut nih, Be-emers. Apalagi, diketahui Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia justru bakal terus mengembangkan sejumlah proyek pariwisata di Taman Nasional Komodo!Padahal, hal itu jelas-jelas sudah ditentang oleh pihak UNESCO lho. Berdasarkan laporan Reuters, UNESCO bahkan sudah menyuarakan keprihatinannya terhadap pembangunan di kawasan Taman Nasional Komodo.
Bahkan,dilansir dari Insider, para aktivis lingkungan dan UNESCO pun khawatir kalau apa yang dilakukan pemerintah Indonesia malah membahayakan komodo, yang jelas-jelas hidup di kawasan itu sejak berjuta-juta tahun lalu. Pasalnya, demi ambisi pariwisatanya, pihak berwenang belum menghentikan pekerjaan konstruksi di habitat asli komodo tersebut.
UNESCO Khawatir Proyek di Taman Nasional Komodo Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva
Di tahun 2020, sebuah foto komodo menghalangi truk besar di taman mulai beredar di media sosial dan menjadi viral. Gambar tersebut pun memicu respon geram dari berbagai pihak, terutama aktivis lingkungan.
Hingga pada Juni 2020, UNESCO meminta proyek pariwisata itu dihentikan sementara, dengan alasan menilai kembali dampak lingkungan pada komodo. Namun, seorang pejabat senior di Kementerian Lingkungan mengatakan kepada Reuters bahwa proyek-proyek itu akan dilanjutkan!
Pihaknya menilai, pembangunan di Taman Nasional Komodo terbukti tidak berdampak pada lingkungan. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pekerjaan pada proyek pariwisata melibatkan renovasi pada struktur yang ada.
Taman Nasional Komodo yang memiliki luas 700 mil persegi itu sudah dibangun sejak 1980 untuk menjadi rumah dan tempat berlindung lebih dari 5.700 komodo. Lebih dari itu, kawasan taman nasional tersebut juga difokuskan untuk pelestarian keanekaragaman hayati di pulau-pulau tersebut.
Adapun, komodo merupakan reptil purba berukuran raksasa yang dilindungi lho! Komodo yang juga sering disebut sebagai naga ini pun rentan terhadap kepunahan, serta terancam dari perubahan iklim dan tindakan manusia yang merusak lingkungan.
Gimana menurut kamu, Be-emers?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.